Azerbaijan mengatakan pasukannya telah memasuki distrik yang berbatasan dengan Nagorno-Karabakh yang diserahkan kembali oleh separatis Armenia setelah hampir 30 tahun.
Para pengungsi Armenia yang menyelamatkan diri dari perang enam pekan antara Azerbaijan dan etnis Armenia telah mulai kembali ke rumahnya di Nagorno-Karabakh.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengatakan bahwa ratusan prajurit Armenia masih hilang akibat eskalasi yang berlangsung selama enam pekan itu.
Badan Keamanan Nasional (NSS) Armenia mengatakan berhasil mencegah upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Nikol Pashinyan dan upaya perebutan kekuasaan oleh sekelompok mantan pejabat.
Mayat-mayat tentara etnik Armenia bergelimpangan di jalanan di Nagorno-Karabakh saat pasukan penjaga perdamaian Rusia memasuki wilayah itu dengan kendaraan militer.
Warga etnis Armenia melakukan bumi hangus dengan membakar rumah-rumah mereka sendiri sebelum menyerahkan desa pada Azerbaijan. Mereka pun mengungsi ke Armenia.
Sebanyak 20 pesawat angkut militer Rusia Il-76 telah mendarat di Yerevan, Armenia membawa lebih dari 400 anggota Brigade Penjaga Perdamaian ke-15 beserta perlengkapannya.
Armenia, Azerbaijan, dan Rusia mengatakan mereka telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh setelah lebih dari sebulan pertumpahan darah.
Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh menyatakan jumlah tentara Armenia yang tewas dalam konflik terbaru di wilayah itu bertambah 36 orang menjadi 963 orang.
Beredar dua buah video yang diposting di aplikasi pesan menunjukkan aksi eksekusi terhadap tentara Armenia oleh pasukan Azerbaikan di tengah perang yang berkecamuk di Nagorno Karabakh.