Badan mata-mata Israel, Mossad, menahan dan menginterogasi seorang anggota penjaga revolusioner Iran di wilayah Iran atas dugaan keterlibatannya dalam upaya untuk membunuh seorang diplomat Israel di Turki.

Ditangkap di Iran, ketiga mata-mata Mossad dituduh terlibat penyebaran informasi rahasia.

Mereka dituduh melakukan spionase politik dan militer atas nama Israel.

Laporan media Israel menyebut mereka berkonflik dengan direktur Mossad saat ini, David Barnea.

Pria yang ditangkap Hamas adalah warga Palestina.

Yang fatal tahun 1973, agen Mossad bunuh orang Arab yang tak bersalah di Norwegia karena dikira sebagai Ali Hassan Salameh sang pemimpin Black September.

Mossad Israel membom perusahaan-perusahaan yang membantu upaya senjata nuklir Pakistan, karena khawatir mereka akan membantu program senjata nuklir Iran.

Keluarga korban mengatakan masalah psikologis bekerja di Mossad sebagai pemicu bunuh diri.

Suami dari pramugari itu membenarkan skandal perselingkuhan tersebut.

Untuk mengembalikan pamor yang meredup setelah munculnya Bais, Bakin mendatangkan agen Mossad untuk melatih sejumlah agen junior.

Israel ancam serang Iran sendirian jika negara-negara kekuatan dunia tidak bertindak.

Badan intelijen Israel Mossad mendalangi penghancuran fasilitas nuklir utama Iran dan merekrut tim ilmuwan local. Informasi ini diungkapkan dalam laporan Jewish Chronicle yang dirilis pada Kamis (2/12/2021).

Ke-10 ilmuwan nuklir Iran tak tahu jika diperalat Mossad, mereka tahunya bekerja untuk kelompok pembangkang Iran.

Kepala Badan Intelijen Israel, Mossad, David Barnea mengatakan, Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan agar Iran tidak pernah mengembangkan senjata nuklir.

Gunakan paspor palsu Irlandia, para agen Mossad masuk Dubai dan membunuh komandan Hamas di sebuah hotel.

Ada juga laporan yang menyebut Mossad berkomplot dengan intelijen Palestina untuk operasi di Turki.

Mossad nyaris tak pernah tahu bahwa dia berbagi rahasia senjata nuklir dengan Korut, Iran dan Libya.

Menurutnya, militer Israel harus melakukannya seperti yang telah dilakukan terhadap reaktor nuklir Irak dan Suriah.

Badan intelijen Israel, Mossad, menculik seorang jenderal militer Suriah bulan lalu dalam operasi untuk menemukan navigator Angkatan Udara Israel yang hilang, Ron Arad.

Itu adalah operasi yang berani, heroik, kompleks, tetapi gagal. Kami gagal, kata Kepala Mossad, David Barnea.