PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan terakhir bulan Februari ini diramaikan dengan kehadiran 4 pencatatan obligasi, 2 sukuk mudharabah dan Perusahaan Tercatat ke-8 pada tahun 2022.
PP Properti menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap IV senilai Rp1,1 triliun bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) II senilai total Rp2,4 triliun.
Pasar obligasi dalam negeri masih atraktif hingga akhir tahun ini. Pemicunya dari sisi demand yang akan didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK perbankan.
Wall Street berakhir terperosok ke jurang dalam aksi jual besar-besaran yang didorong kenaikan yield Treasury AS. Hal ini memicu kekhawatiran investor atas inflasi yang terus-menerus.
Investor dibiarkan dalam bayang-bayang ketakutan setelah raksasa properti China, Evergrande melewati tenggat waktu pembayaran bunga obligasi USD83,5 Juta.
Kabar terbaru kejatuhan raksasa properti China, Evergrande yang terlilit utang Rp4.270 Triliun mengatakan, akan melakukan pembayaran kupon obligasi dalam negeri yang jatuh tempo pada 23 September 2021.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) mencatat realisasi penerbitan obligasi atau surat utang korporasi selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp61,1 triliun.
Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui permohonan restrukturisasi Guaranteed Senior Notes PT Modernland Realty Tbk (MDLN) senilai USD150 juta dan USD240 juta.
Perusahaan petrokimia PT Polytama Propindo berencana menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp700 miliar dengan menawarkan kupon dikisaran 5,75% hingga 7,25%.
Didominasi obligasi dan sukuk, potensi penggalangan dana di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan melebihi angka Rp34,4 triliun selama tahun 2021.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) akan melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV tahun 2021 dengan target sebesar Rp 5 triliun.
Perseroan akan mengonversi utang obligasi sekitar USD231 juta pada tahun lalu yang telah disetujui pemegang obligasi yang sebagian besar akan menjadi saham.
Penerimaan negara tentu menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan, dimana pajak masih menjadi sumber penerimaan yang dominan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) optimistis penerbitan Obligasi I Adhi Commuter sebesar Rp500 miliar akan kelebihan permintaan (oversubscribe) sesuai target.
Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mencatatkan kembali pada Bursa Efek Indonesia (BEI) obligasi sebesar Rp 2 triliun. Ini merupakan bagian dari Penerbitan Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Satu Tahap Kedua