Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui permohonan restrukturisasi Guaranteed Senior Notes PT Modernland Realty Tbk (MDLN) senilai USD150 juta dan USD240 juta.
Perusahaan petrokimia PT Polytama Propindo berencana menerbitkan obligasi dan sukuk sebesar Rp700 miliar dengan menawarkan kupon dikisaran 5,75% hingga 7,25%.
Didominasi obligasi dan sukuk, potensi penggalangan dana di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan melebihi angka Rp34,4 triliun selama tahun 2021.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) akan melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV tahun 2021 dengan target sebesar Rp 5 triliun.
Perseroan akan mengonversi utang obligasi sekitar USD231 juta pada tahun lalu yang telah disetujui pemegang obligasi yang sebagian besar akan menjadi saham.
Penerimaan negara tentu menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan, dimana pajak masih menjadi sumber penerimaan yang dominan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) optimistis penerbitan Obligasi I Adhi Commuter sebesar Rp500 miliar akan kelebihan permintaan (oversubscribe) sesuai target.
Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mencatatkan kembali pada Bursa Efek Indonesia (BEI) obligasi sebesar Rp 2 triliun. Ini merupakan bagian dari Penerbitan Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Satu Tahap Kedua
Beberapa minggu terakhir, obligasi Indonesia mengalami tekanan karena kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang membiarkan inflasi meninggi tanpa mengubah kebijakan akomodatifnya.
PT Indosat Tbk (ISAT) akan melakukan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap III Tahun 2018 Seri B. Adapun obligasi tersebut tercatat sebesar Rp630 miliar.
PT MNC Asset Management (MAM) akan kembali menggelar webinar gratis pada 25 Maret 2021 mendatang dengan cakupan pembahasan seputar proyeksi pasar obligasi Indonesia sampai dengan akhir 2021.
AMRT mengonfirmasi kesiapan melunasi Obligasi Berkelanjutan II Sumber Alfaria Trijaya Tahap II Tahun 2018 yang akan jatuh tempo pada 12 April 2021 senilai Rp1,01 triliun.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi hari ini (19/3/2021). IHSG tertekan 0,48% dan berada di level 6.317.
Nilai tukar rupiah berpeluang melemah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini seiring dengan melonjaknya kembali tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang bertenor 10 tahun.
Rupiah berpotensi melemah hari ini seiring menguatnya kembali imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat tenor 10 tahun yang bergerak di kisaran 1,62%.