Karena tak berikan bukti, WHO anggap klaim Presiden Trump spekulatif.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia percaya Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) itu berasal dari Institut Virologi Wuhan di China.

Pernyataan Trump ini seolah menampik pernyataan intelijen AS yang mengatakan virus mematikan itu bukan buatan manusia.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta kepada pemerintahannya melakukan penyelidikan serius pada penanganan China terhadap wabah COVID-19

Kota Wuhan di China, tempat pandemi coronavirus global dimulai, sekarang tidak memiliki sisa kasus di rumah sakitnya.Hal ini disampaikan seorang pejabat kesehatan China

Wuhan kini nol kasus dan tak ada pasien COVID-19 di rumah sakit.

Publik dan ilmuwan dunia menggalang dukungan setelah pemerintah Ceko menghadang uji baru Dr. Sona Pekova para pejabat Ceko akhirnya mengalah.

Pemerintah Kota Harbin di Provinsi Heilongjang, China, langsung memberlakukan lockdown atau karantina wilayah setelah menemukan kasus COVID-19.

Seorang pria menginfeksi 78 orang termasuk staf medis. Kota berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini akhirnya di-lockdown.

Li Zehua mengaku ditangkap polisi dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum, diinapkan di hotel, dia diwajibkan isolasi mandiri selama hampir sebulan.

Para ahli dunia kini dipusingkan kembali oleh sifat mutasi Virus Corona COVID-19. Pasalnya kedua dokter yang terinfeksi COVID-19

Untuk menjawab tuduhan sebagai sumber persebaran COVID-19, pemerintah China merilis rekaman video para ilmuwan di laboratorium Wuhan Institute of Virology.

Setelah berpindah-pindah tempat menjalani pengasingan, klub kebanggaan kota, Wuhan Zall, akhirnya kembali ke rumah.

Laboratorium P4 di Wuhan Institute of Virology (WIV) ini dilaporkan menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan.

Vlogger China yang dikenal sebagai Miss V curiga virus ini dibawa personel AS ke Olimpiade Militer Internasional Wuhan yang berakhir Oktober 2019.

Namun, bos The Wuhan Institute of Virology (WIV), Yuan Zhiming, mengakui lab-nya sedang mempelajari berbagai bidang terkait virus corona.

Pada Januari 2018, Kedutaan Besar AS di Beijing mengirim dua peringatan resmi kembali ke Washington menyoroti tindakan keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Wuhan

Zhang Jixian, dokter yang menemukan virus corona di Wuhan mengisahkan perjumpaan pertamanya dengan penyakit misterius yang muncul pada pasangan lanjut usia.

Seorang pejabat kepresidenan Prancis menegaskan sampai saat ini tidak ditemukan adanya bukti faktual untuk mendukung klaim yang didukung oleh AS.

Dokter Zhang Jixian bilang pasien pertama COVID-19 adalah pasangan suami istri lanjut usia. Dia dokter pertama yang laporkan virus itu kepada pemerintah China.