Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kemendikbud untuk menambah kuota umum pada bantuan kuota internet yang akan disalurkan selama 4 bulan.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai pemberian bantuan paket kuota internet terhadap siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, belum sepenuhnya menyelesaikan masalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelontorkan dana sekitar Rp7 triliun untuk paket kuota internet bagi siswa mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Isu penghapusan mata pelajaran Sejarah memantik polemik hingga akhirnya Kemendikbud membantah penghapusan tersebut. Meski demikian metode pembelajaran sejarah perlu dievaluasi.
KPAI mendorong Disdik Provinsi Bengkulu mendukung pihak sekolah yang berusaha menerapkan kebijakan pemerintah menyelenggarakan belajar dari rumah sebagai pengganti pembelajaran tatap muka.
KPAI meminta Disdik Provinsi Bengkulu untuk tidak menghukum Kepala SMAN 3 Seluma. Langkah yang diambil sekolah dianggap sebagai diskresi untuk mengatasi masalah PJJ.
Barang bukti pengakuan korban dan hasil visum sudah diserahkan ke polisi. Namum hingga kini pelaku masih bebas sehingga membuat orang tua korban marah.
Komisioner KPAI Putu Elvira geram dengan sikap petugas keamanan apartemen yang abai saat Yulia (45) tengah menenggelamkan anaknya yang berusia lima bulan, J, di kolam renang apartemen.
Komisioner KPAI, Putu Elvina mengatakan, pelaku pencabulan dan penculikan anak, Wawan Gunawan (41), wajib dihukum berat dan dijerat pasal berlapis untuk memberikan efek jera.
KPAI melakukan pengawasan kepada 27 sekolah. KPAI menyimpulkan bahwa sebagian besar belum siap melakukan proses pembelajaran tatap muka pada era pandemi.
KPAI melakukan pengawasan sekolah di 27 sekolah di berbagai wilayah. Hasilnya, mayoritas sekolah belum siap sekolah tatap muka. KPAI pun memberikan sejumlah rekomendasi.
Sebanyak 100 anak Indonesia setiap harinya terpapar virus corona atau COVID-19. Data itu diungkap Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto.