Pemerintah diminta mewaspadai kebijakan Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang terus menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) dalam beberapa waktu terakhir.
Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) memicu risiko finansial makin besar dan munculnya fenomena superdollar.
Bursa saham AS Wall Street ditutup lebih rendah dalam perdagangan yang bergejolak pada Rabu (14/12) waktu setempat menyusul kenaikan suku bunga The Fed.
Bank sentral AS The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, Rabu (14/12), melanjutkan siklus kenaikan suku bunga paling agresif dalam empat dekade.
Tiga indeks Wall Street dibuka menguat, memperpanjang reli sejak sesi sebelumnya karena pasar merespons positif rencana The Fed yang akan menurunkan suku bunga.
Wall Street ditutup naik tajam setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral mungkin mengurangi laju kenaikan suku bunga segera setelah Desember.
Bursa Saham AS atau Wall Street dalam sepekan diwarnai harapan investor dapat membawa keuntungan akhir tahun meskipun terus dibayangi pesimisme suku bunga The Fed.
Wall Street berakhir dengan kenaikan yang solid pada perdagangan Rabu (23/11/2022) waktu setempat, usai risalah pertemuan The Fed pada November menunjukkan kenaikan suku bunga mungkin akan segera melambat.
Tiga indeks Wall Street dibuka fluktuatif pada perdagangan Rabu (23/11) menjelang risalah pertemuan pejabat bank sentral Amerika Serikat periode November.
Sentimen yang mendongkrak pasar datang dari ekspektasi bahwa inflasi yang melandai di Oktober akan membuat The Fed mengurangi laju suku bunga agresifnya.
Tiga indeks Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/11) waktu setempat. Indeks bangkit dari penurunan empat sesi beruntun setelah pasar mencermati laporan data pekerjaan Amerika Serikat.
Harga minyak mentah memanas setelah sempat mengalami koreksi di pembukaan menyusul kekhawatiran pasar terhadap lonjakan suku bunga dan lonjakan Covid-19 di China.
Wall Street kembali ditutup melemah 4 hari beruntun pada perdagangan Kamis (3/11/2022) waktu setempat khawatir Federral Reserve terus menaikkan suku bunga.
Wall Street berakhir melemah tajam pada perdagangan Rabu (2/11/2022) waktu setempat menyusul pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang menghancurkan optimisme.