Keberangkatan penerbangan Aeroflot dari Kolombo ke Moskow yang dijadwalkan pada 2 Juni, dibatalkan karena kurangnya izin dari otoritas penerbangan Sri Lanka.
Situasi Sri Lanka semakin terpuruk karena negara yang terletak di Asia selatan itu pada April lalu menyatakan tidak sanggup membayar utang dan mengaku bangkrut.
Krisis ekonomi di Sri Lanka belum menampakkan titik terang akan berakhir. Tak mampu impor, rakyatnya terancam kekurangan pangan, bahan bakar dan obat-obatan.
Polisi Sri Lanka menyatakan bahwa mereka diberi perintah pada Rabu (11/5/2022) untuk menembak guna mencegah penjarahan dan perusakan properti umum dan jika nyawa terancam.
Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah mengundurkan diri, menurut laporan media lokal pada Senin (9/5/2022). Laporan ini datang dengan latar belakang protes massa anti-pemerintah yang telah....
Seorang legislator dari partai yang berkuasa di Sri Lanka, Amarakeerthi Athukorala, menembak mati seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah dan kemudian melakukan aksi bunuh diri.
Uni Eropa mengatakan peraturan itu dapat memiliki efek kontra produktif dan mencatat bahwa protes anti-pemerintah selama sebulan sejauh ini berlangsung damai.
Berkurangnya cadangan mata uang asing telah membuat negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu berjuang untuk membayar impor bahan bakar, makanan dan obat-obatan.
Bank Dunia setuju untuk memberi Sri Lanka bantuan keuangan senilai USD600 juta (Rp8,6 Triliun) untuk membantu memenuhi persyaratan pembayaran untuk impor penting.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa perihal pembayaran utang luar negeri, Indonesia tidak akan bernasib seperti Sri Lanka.
Polisi menembakkan peluru tajam ke arah kerumunan yang memblokade jalur kereta api dan jalan raya yang menghubungkan ibu kota Kolombo dengan pusat kota Kandy.
Sri Lanka telah digambarkan media-media internasional sebagai negara yang bangkrut setelah ekonominya dilanda krisis paling buruk sejak kemerdekaannya tahun 1948. Negara ini telah menyatakan default alias....
Gubernur Bank Sentral Sri Lanka, Nandalal Weerasinghe mengimbau warga Sri Lanka di luar negeri untuk mendukung negara pada saat yang genting ini dengan menyumbangkan devisa yang sangat dibutuhkan.