Tahun 2021 dibuka degan tidak menyenangkan bagi WhatsApp. Setelah mengeluarkan aturan privasi baru, aplikasi di bawah payung Facebook itu dihujani informasi miring.
Menurut The Washington Post, organisasi nirlaba Amerika menuntut penghapusan Telegram dari Apple App Store. Tuntutan ini bisa menendang aplikasi dari App Store.
Selalu ada cara yang dilakukan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab untuk menipu calon investor. Belakangan ini, penipuan juga acapkali terjadi dengan mencatut nama besar MNC Sekuritas.
Telegram mendukung dua lapisan secure encryption -Secret Chats yang end-to-end dan Cloud Chats yang juga menawarkan penyimpanan cloud aman dan terdistribusi secara real-time.
Kapolri Jenderal Idham Azis mengeluarkan surat telegram terkait mendukung upaya pemerintah membangun ketahanan pangan nasional dan sektor pertanian antisipasi krisis saat pandemi Covid-19.
WhatsApp sedang jadi sorotan. Terutama soal aturan kebijakan baru mereka yang efektif berlaku pada Februari 2021. Secara tidak langsung, aturan itu memaksa pengguna untuk setuju. Jika tidak, mereka tidak....
Elon Musk, CEO Tesla, menyarankan masyarakat menggunakan Signal, ketimbang WhatsApp dan Telegram. Rekomendasi Elon Musk ini langsung direspons positif masyarakat.
WhatsApp dan Telegram adalah dua aplikasi pengiriman pesan instan yang populer saat ini. Facebook sendiri mengatakan WA menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia.
Aturan privasi baru yang dikeluarkan WhatsApp menuai banyak respons. Sebab, aplikasi perpesanan instan ini memaksa penggunanya menyetujui aturan tersebut.
Telegram menjadi salah satu platform berbagi pesan instan yang mendunia. Apliksi dapat dijalankan di perangkat seluler berbasis IOS, Android, Windows Phone, dan Ubuntu Touch.
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menerbitkan surat telegram berisi perintah kepada jajarannya untuk memperkuat upaya pencegahan kerumunan selama pelaksanaan Pilkada 2020.