Ukraina telah mengumpulkan pasukan di perbatasan utara dengan Belarusia. Langkah tersebut diungkap Komandan Militer Ukraina Brigadir Jenderal Alexei Gromov.
Komando Angkatan Bersenjata Ukraina merilis video seruan pada hari Jumat yang mendesak Belarusia untuk tidak bergabung dengan perang Rusia melawan Ukraina.
Wakil Kepala delegasi Rusia di PBB Konstantin Vorontsov malah menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan NATO memindahkan infrastruktur nuklirnya lebih dekat ke perbatasan Moskow.
Angkatan bersenjata Belarusia dan dinas khusus telah ditempatkan dalam siaga tinggi untuk segera merespons dan menahan setiap ancaman dari negara tetangga.
Pernyataan dari Lukashenko, yang telah memegang kekuasaan di Belarus sejak tahun 1994, menunjukkan potensi eskalasi lebih lanjut dari perang di Ukraina.
Warga negara Rusia atau Belarusia yang tinggal di Estonia yang memiliki senjata api akan diberi batas waktu untuk menyerahkannya secara sukarela, atau ditangkap polisi sebagai ancaman keamanan.
Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat, Belarusia memulai latihan militer. Negara itu akan melatih pasukan untuk mengusir para penyerbu potensial.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memperkirakan akhir dalam konflik Ukraina akan segera datang. Dia menuding ada ketegangan yang muncul antara angkatan bersenjata Kiev dan kepemimpinan sipilnya.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan, pesawat tempur negara itu telah dimodifikasi untuk membawa senjata nuklir. Hal ini sejalan dengan kesepakatan dengan sekutu Rusia.
Rusia kembali menambah jumlah helikopter tempur untuk menggempur posisi Ukraina. Setidaknya ada 360 unit helikopter tempur yang dikerahkan Rusia selama perang melawan Ukraina.