Surplus perdagangan di Januari sebesar USD1,96 miliar dinilai tak terlalu mengejutkan karena konsensus sebelumnya berada di kisaran USD1,5 hingga USD2 miliar.
Neraca dagang Januari 2021 mengalami surplus sebesar USD1,96 miliar. Pencapaian surplus pada neraca dagang ini lebih tertolong akibat penurunan tajam impor.
Pengamat ekonomi dari INDEF Bhima Yudhistira menilai kinerja ekspor Indonesia di bulan Januari sejatinya ini kembali melorot, bahkan untuk pasar China.
Kenaikan IHSG sudah cukup tinggi meski masih ada potensi penguatan dalam jangka pendek. Pergerakan IHSG hari ini juga akan dipengaruh rilis neraca perdagangan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono mengungkapkan, bahwa sawit sangat begitu berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, surplus perdagangan yang dialami Indonesia patut disyukuri.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, bahwa surplusnya neraca perdagangan Indonesia lebih kepada keberuntungan karena selama pandemi impor turun.
Menegakkan hukum dan keadilan bukanlah perkara mudah, tak semudah berkomentar di sosial media atau bahkan membalikan telapak tangan. Hal itu pula lah yang dirasakan oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna....
Indef mencatat, impor anjlok sampai -6,6% dari Januari ke Desember 2020. Sementara, ekspor hanya turun -2,6%, karena permintaan terganggu pandemi Covid-19.
BPS menyebutkan surplus neraca dagang sepanjang 2020 merupakan yang tertinggi dalam 9 tahun terakhir, atau setelah 2011 yang mencatatkan surplus USD26,06 miliar.
Ekonom Indef menyatakan, neraca dagang pada Desember yang mengalami surplus sebesar USD2,1 miliar menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak terlalu buruk.
BPS mencatat neraca perdagangan Desember 2020 mencapai surplus USD2,1 miliar. Surplus dihasilkan dari ekspor senilai USD16,54 miliar dan impor USD14,44 miliar.
Secara keseluruhan tahun 2020, neraca perdagangan diperkirakan surplus USD22,25 miliar dibanding neraca perdagangan tahun 2019 yang defisit USD3,59 miliar.
Meski tahun ini perdagangan global goyah akibat pandemi Covid-19, neraca Indonesia diprediksi surplus, tembus lebih dari USD20 miliar. Datanya akan dirilis.
Selama Januari - November 2020, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit USD513,44 juta. Defisit ini akibat selisih perdagangan ekspor-impor