Jelang rilis neraca perdagangan serta kinerja emiten kuartal pertama juga akan turut menjadi sentimen bagi pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Penurunan laju impor cenderung disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia disertai dengan penurunan aktivitas manufaktur Indonesia (PMI Manufacture).
Iya ini surplus semu sesuai perkiraan. Ini karena turunnya impor disaat industri manufaktur mengalami kontraksi. PMI manufaktur per kuartal I berada di 45,64%.
BPS mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus mencapai USD743 juta. Adapun angka ini berasal dari ekspor sebesar USD14,09 miliar dan impor USD13,35 miliar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan tengah hari ini diprediksi tertahan ketika sentimen positif dan negatif saling tarik menarik
Neraca perdagangan pada bulan Maret 2020 diperkirakan surplus sebesar USD406 juta, turun dibandingkan bulan sebelumnya, dengan ekspor- impor yang terkontraksi.