Anggota Ombudsman RI melakukan audiensi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia dalam rangka menghimpun informasi perihal pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, memprediksi bahwa PHK masih akan terus berlanjut hingga tahun 2023, bergantung pada kondisi ekonomi.
Kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali terdengar. Startup wealthtech Ajaib mengonfirmasi ihwal PHK terhadap 67 orang atau 8% dari total karyawannya.
Badai PHK belum mereda. Kali ini giliran Ajaib, perusahan rintisan atau startup di bidang investasi, yang terpaksa mengambil langkah PHK terhadap 67 pegawai.
Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) disebut-sebut menjadi salah satu cara pemerintah dalam menghadapi badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Para pelaku industri hasil tembakau (IHT) meminta pemerintah meninjau kembali kebijakan kenaikan cukai rokok tahun 2023 dan 2024 rata rata sebesar 10% lebih.
Kemnaker menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi PHK yang semakin ramai terjadi. Gelombang PHK diperkirakan akan tetap berlanjut hingga tahun depan.
Apindo menyatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) akan sulit dihindari jika upah 2023 naik signifikan, yang didasarkan pada Permenaker No. 18 Tahun 2022.
Sejumlah asosiasi melaporkan, beberapa industri padat karya kinerjanya melambat. Bahkan ada yang memangkas jam kerja menjadi 3-4 hari, yang biasanya 7 hari kerja
Pandemi Covid-19 telah menjungkirbalikkan jagat manusia. Banyak perusahaan maupun pelaku usaha yang menutup usaha hingga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengungkapkan alasan merekrut karyawan dalam jumlah besar, sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 orang.
Berdasarkan laporan dari sejumlah asosiasi, beberapa perusahaan yang bergerak di industri padat karya seperti tekstil sedang mengalami kinerja yang melambat.
Menyikap fenomena PHK, pemerintah diminta segera mengambil langkah cepat untuk menanganinya sebab tak menutup kemungkinan PHK juga akan terjadi di sektor lain.
Produsen air minum kemasan PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) menjelaskan kabar bangkrutnya salah satu pabrik di Cidahu dan PHK terhadap 145 orang karyawannya.