Jatuhnya Kabul setahun yang lalu adalah kegagalan hegemoni AS dan strategi mengekspor demokrasi secara global, tetapi Washington tampaknya tidak belajar apa pun darinya.
Anggota Taliban meneriakkan slogan-slogan kemenangan di sebelah kedubes AS di Kabul pada Senin (15/8/2022), ketika mereka menandai ulang tahun pertama kembali berkuasanya Taiban.
Lewat sebuah surat, puluhan ekonom dunia mendesak AS untuk mencarikan dana Afghanistan yang dibekukan, mengutip bencana ekonomi dan kemanusiaan di negara itu.
Kegagalan dua skema pemerintah Inggris untuk memukimkan kembali pengungsi dari Afghanistan telah memaksa banyak orang untuk mengambil rute berbahaya untuk mencoba mencapai keselamatan.
Ratusan warga Afghanistan membawa spanduk anti-Amerika pada Jumat(5/8/2022) untuk memprotes serangan pesawat tak berawak AS yang menurut Washington menewaskan pemimpin Al-Qaeda.
Penyelidikan yang dilakukan BBC menduga keras bahwa pasukan khusus Inggris membunuh puluhan tahanan dalam keadaan mencurigakan selama operasi kontra pemberontakan.
Selain bantuan kemanusiaan darurat, setelah perubahan politik tahun lalu dan setelah gempa, kami juga memiliki rencana rekonstruksi ekonomi jangka panjang, kata Yu.
Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirim tiga pesawat pasokan medis, termasuk rumah sakit lapangan seluas 1.000 meter persegi untuk membantu korban gempa Afghanistan.
Pemimpin Tertinggi Taliban, Mullah Hibatullah Akhundzada, mengatakan dia telah memaafkan mantan personel pemerintahan Taliban, tetapi tidak melihat masa depan mereka dalam pemerintahan negara itu.
Penguasa Afghanistan, Taliban, meminta pemerintah internasional mencabut pembekuan aset bank sentral dan sanksi setelah gempa bumi yang menewaskan lebih dari 1.000 orang menghantam negara itu.
Afghanistan timur kembali diguncang gempa bumi pada Jumat (24/6/2022) setelah sebelumnya gempa bermagnitudo 6,1 meluluhlantakkan wilayah itu pada Rabu lalu.