Kolaborasi dua perusahaan, Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo, dinilai akan melahirkan banyak tantangan baru, salah satunya terkait risiko keamanan data.
Merger Gojek dan Tokopedia menjadi berita yang ditunggu-tunggu oleh investor, simak ulasannya di Live Research Corner MNC Sekuritas pukul 20.00 21.00 WIB.
Skala perusahaan kolaborasi Gojek dan Tokopedia yakni GoTo tersebut adalah Decacorn, sehingga perlu menjadi perhatian bagi BEI dan termasuk kemampuan penyerapan pasar.
Dalam riset terbaru hari ini, diungkapkan kontribusi total Gojek dan Tokopedia pasca kolaborasi akan sebesar 1,9% sampai 2,1% dari PDB Nasional. Terdapat stimulus sebesar Rp17 triliun sampai Rp35 triliun.
Dalam riset terbaru, diungkapkan kontribusi total Gojek dan Tokopedia pasca kolaborasi akan sebesar 1,9% sampai 2,1% dari PDB Nasional atau stimulusnya sebesar Rp17-35 triliun kepada perekonomian.
Meger Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo melahirkan banyak harapan bagi jutaan mitra driver Gojek, salah satunya meningkatkan order dan penghasilan mereka.
Jika GoTo tidak kunjung IPO di BEI, maka hal tersebut tidak langsung mempengaruhi kinerja pasar saham di Indonesia karena harus dilihat dulu market capnya.
Aksi korporasi terkait koloborasi Gojek dan Tokopedia dibutuhkan untuk menjadi jembatan bagi penguatan ekonomi digital Indonesia, terutama bagi sektor UMKM .
GoTo diprediksi memiliki valuasi mencapai Rp572 triliun. Penggabungan keduanya mampu menggairahkan pasar, terutama sektor logistik barang maupun e-commerce.
Kolaborasi bisnis dua startup raksasa, Gojek dan Tokopedia, melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempecepat penguatan bisnis di sektor UMKM.
Meski merger Gojek dan Tokopedia bakal memiliki kekuatan besar di bisnis digital dalam negeri, namun bisa mengulang pada kasus raksasa digital di China.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan, sederet manfaat yang akan didapatkan GoTo -hasil kolaborasi Gojek dan Tokopedia- jika melantai di Bursa sejak diperkenalkan ke publik.