Menlu Kelompok Tujuh (G7) mengatakan, meningkatnya pembatasan yang diberlakukan oleh Taliban terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan di Afghanistan mengisolasi negara itu.
Sekitar selusin wanita melakukan aksi protes di ibu kota Afghanistan, Kabul, Selasa (10/5/2022). Mereka menentang dekrit baru Taliban yang mewajibkan kaum perempuan mengenakan burqa.
Taliban memberlakukan pembatasan paling keras pada kaum wanita. Taliban memerintahkan kaum wanita Afghanistan untuk mengenakan burqa yang menutupi seluruh tubuh jika berada di depan umum.
Pejabat Taliban di kota paling progresif di Afghanistan telah mengatakan kepada instruktur mengemudi untuk berhenti mengeluarkan izin kepada perempuan.
Pemimpin Taliban mengatakan kepada jamaah yang merayakan Idul Fitri bahwa Taliban telah mencapai kebebasan dan keamanan sejak merebut kekuasaan tahun lalu.
Pemimpin tertinggi kelompok Taliban mengatakan dunia telah menjadi desa kecil dan hubungan diplomatik yang tepat akan membantu memecahkan masalah negara itu.
Taliban mengumumkan larangan penanaman segala jenis tumbuhan narkotika di Afghanistan. Selama ini, Afghanistan dikenal sebagai produsen opium terbesar di dunia.
Negara-negara seperti China dan Rusia memperdalam hubungan komersial mereka dengan Taliban meskipun ada keraguan tentang kebijakan kelompok Islam tersebut.
Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya pada Kamis (24/3/2022) mengutuk keputusan Taliban untuk menutup sekolah menengah perempuan di Afghanistan.
Taliban memutuskan untuk tidak membuka sekolah untuk anak perempuan di atas kelas enam, mengingkari janji sebelumnya dan memilih untuk menenangkan basis garis keras mereka.
Taliban melarang bendera tiga warna Afghanistan yang diakui secara internasional dan menggantinya dengan bendera Imarah Islam yang digunakan kelompok itu.
Di beberapa daerah pedesaan, di mana ada kekurangan guru perempuan, guru laki-laki yang lebih tua akan diizinkan untuk mengajar anak perempuan, jelas Rayan.
Ribuan tentara Afghanistan memadati kantor gubernur di kota barat Herat mencari Taliban. Namun, ribuan tentara itu bukan ingin memerangi Taliban, tetapi untuk mencari amnesti.
Hampir 400 warga sipil tewas dalam serangan di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban. Lebih dari 80 persen dari mereka tewas oleh kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam Khorasan (ISIS-K).
Taliban sedang berupaya menciptakan struktur tentara yang lengkap untuk Afghanistan. Struktur ini akan mencakup perwira dan tentara yang melayani rezim lama.
Serangan 9/11 tidak ada hubungannya dengan Afghanistan, sebut pernyataan Taliban yang ditandatangani oleh wakil juru bicara Inamullah Samangani, Senin (14/2/2022).