Taliban memutuskan untuk tidak membuka sekolah untuk anak perempuan di atas kelas enam, mengingkari janji sebelumnya dan memilih untuk menenangkan basis garis keras mereka.
Taliban melarang bendera tiga warna Afghanistan yang diakui secara internasional dan menggantinya dengan bendera Imarah Islam yang digunakan kelompok itu.
Di beberapa daerah pedesaan, di mana ada kekurangan guru perempuan, guru laki-laki yang lebih tua akan diizinkan untuk mengajar anak perempuan, jelas Rayan.
Ribuan tentara Afghanistan memadati kantor gubernur di kota barat Herat mencari Taliban. Namun, ribuan tentara itu bukan ingin memerangi Taliban, tetapi untuk mencari amnesti.
Hampir 400 warga sipil tewas dalam serangan di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban. Lebih dari 80 persen dari mereka tewas oleh kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam Khorasan (ISIS-K).
Taliban sedang berupaya menciptakan struktur tentara yang lengkap untuk Afghanistan. Struktur ini akan mencakup perwira dan tentara yang melayani rezim lama.
Serangan 9/11 tidak ada hubungannya dengan Afghanistan, sebut pernyataan Taliban yang ditandatangani oleh wakil juru bicara Inamullah Samangani, Senin (14/2/2022).
Sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, hingga kini belum ada satu negara pun di dunia yang secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.
Pejuang Taliban tidak akan lagi diizinkan membawa senjata mereka ke taman hiburan di Afghanistan. Demikian diungkapkan juru bicara kelompok, Rabu (2/2/2022).
Seorang jurnalis Selandia Baru yang sedang hamil mengatakan dia meminta bantuan Taliban dan sekarang terdampar di Afghanistan setelah negara asalnya mencegahnya kembali.
Pertemuan antara pemerintah Norwegia dan delegasi Taliban mendapat banyak kritik dari dalam dan luar negeri. Agenda tersebut dianggap menghambur-hamburkan dana pajak rakyat Norwegia.
Taliban akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Barat di Oslo pekan depan mengenai hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan. Ini jadi kunjungan pertama Taliban ke Barat.
Pasukan Taliban dilaporkan menembakkan semprotan merica ke sekelompok wanita pengunjuk rasa yang menuntut hak atas pekerjaan dan pendidikan di ibu kota Afghanistan, Kabul.