Soal kabar adanya mitra baru dalam pengembangan Blok Masela, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto buka suara.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi investasi hulu migas pada semester I 2023 ini baru mencapai USD5,7 miliar.
Setiap pekerja industri hulu migas melakukan penanaman dua pohon sebagai bentuk kepedulian dan dukungan industri hulu migas dalam rangka Low Carbon Initiative.
SKK Migas melaporkan realisasi lifting minyak pada semester I 2023 ini mencapai 615.500 bopd lebih rendah dari target yang ditetapkan mencapai 618.700 bopd.
Catatan SKK Migas menunjukkan, realisasi investasi di 2022 sebesar USD12,1 miliar dan pada tahun 2023 ini ditargetkan akan tembus di angka USD15,54 miliar.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terus berupaya memajukan ekonomi nasional.
Kegiatan hulu migas tidak hanya berkontribusi langsung dalam produksi migas nasional akan tetapi terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, telah menerima Letter of Intent (LOI) dari beberapa pihak yang tertarik membeli suplai gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari Blok Masela.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkap harga ambil alih 35% hak partisipasi atau participating interest milik Shell di Blok Masela oleh PT Pertamina.
Raksasa migas asal Italia, ENI, sudah dalam tahap finalisasi untuk menggantikan posisi Chevron dalam proyek gas laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD).
Penurunan target lifting minyak dan gas yang terjadi setiap tahun disesalkan anggota DPR karena dinilai tidak konsisten dengan target satu juta barel per hari
Pakar bisnis menilai rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan bisnis perusahaan.
SKK Migas melaporkan pada 2050, konsumsi minyak bumi diperkirakan meningkat dari 1,66 juta barel minyak per hari menjadi 3,97 juta BOPD atau naik sebesar 139%.
Dalam upayanya memenuhi ketahanan energi nasional, Pertamina tidak hanya mencari sumber energi di dalam negeri, tapi juga secara aktif mencari peluang di lapangan migas internasional.