Bagi mereka yang mengalami obesitas hendaknya meningkatkan kewaspadaan menghadapi pandemi Covid-19. Pasalnya, orang yang memiliki kategori demikian ternyata sangat rawan terpapar Covid-19.

Dokter Spesialis Gizi sekaligus Associate Professor di Departemen Ilmu Kedokteran Dasar FK Unpad, Gaga Irawan Nugraha mengatakan obesitas lebih berisiko kedua terpapar COVID-19 setelah hipertensi.

Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengungkapkan dari berbagai penelitian baik di Indonesia maupun global mereka yang obesitas lebih rentan terpapar COVID-19.

Gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang antara asupan makanan dan aktivitas sehari hari, serta malas berolahraga, berpotensi menimbulkan obesitas.

Obesitas selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan anak secara keseluruhan di kemudian hari.

Menurut sebuah studi pencitraan otak baru, saat berat badan seseorang naik, semua wilayah otak turun dalam aktivitas dan aliran darah.

Peneliti mengklaim bahwa kondisi kesehatan tertentu, seperti obesitas dapat membuat vaksin virus corona atau COVID-19 tidak efektif.

Pemerintah Inggris telah meluncurkan program baru untuk mengurangi obesitas di negara itu, untuk mencegah kematian tambahan akibat Covid-19.

John Kenedy Azis juga melihat gemuknya regulasi tersebut, satu sama lain bukan hanya tumpang tindih tetapi juga saling kontradiktif