Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat mengatakan, ada penurunan harga cabai rawit merah dan bawang merah di pasar.
Harga sejumlah bahan pangan kompak mengalami kenaikan dua hari menjelang lebaran. Selain daging sapi, kenaikan tertinggi tercatat pada komoditas cabai rawit merah.
Setelah sempat tak terkendali sejak November 2020 hingga awal April 2021, harga cabai rawit di pasar-pasar mulai berangsur turun yaitu sekitar Rp40 ribu per kg.
Memasuki bulan Ramadhan, harga cabai rawit berangsur turun. Setelah sebelumnya menyentuh angka Rp120.000/kg, kini harga komoditas tersebut turun menjadi
Badan Ketahanan Pangan Kementan memastikan dalam waktu dekat ini harga cabai akan turun. Dimana Pemerintah sudah melakukan analisis dan berbagai perhitungan untuk menjaga stabilitas harga komoditas utama.
Dalam tinjauannya ke pasar Induk Kramat Jati , diterangkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) bahwa harga cabai mengalami penurunan setelah sempat melonjak naik.
Harga cabai rawait sudah mulai turun dari Rp130 ribu per kg menjadi Rp100 ribu per kg, tapi harga ini belum pada posisi normal yaitu Rp35-40 ribu per kg.
Pedagang menunjukkan cabai rawit merah di Pasar Tradisional Serdang Kemayoran Jakarta, Sabtu (27/03/2021). Jelang memasuki bulan puasa, harga cabai rawit merah mencapai Rp.150.000 perkilonya. Bahkan harga....
Harga cabai rawit merah di Sleman hingga sekarang masih tinggi, yaitu Rp100 ribu per kilogram (kg). Hal ini diketahui saat Wakil Bupatimelakukan peninjauan ketersediaan komoditas bahan pokok.
Diduga akibat cuaca buruk, produksi cabai rawit di tingkat petani semakin berkurang. Hal ini tentu saja berdampak terhadap harga cabai rawit yang kian mahal.
Harga cabai di sejumlah daerah masih sangat tinggi, bahkan tembus Rp130.000 per kilogram (kg). Namun di daerah lainnya, harga cabai sudah mulai menurun.
Harga sejumlah kebutuhan pokok melonjak, utamanya komoditas cabai rawit. Tren kenaikan ini terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Sulsel.
Kenaikan harga cabai bisa terjadi karena adanya kerusakan panen di beberapa wilayah, diantaranya di Tuban, Kediri dan Blitar terjadi kerusakan panen 40 persen.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, mengatakan tidak ada impor untuk merespons kenaikan harga cabai yang terjadi dua bulan terakhir.