Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir naik tajam pada perdagangan Rabu (15/12/2021) waktu setempat, setelah Federal Reserve mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi.
Indeks bursa saham AS atau Wall Street kompak menurun. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (14/12/2021) waktu setempat.
Nilai mata uang rupiah hari ini dibuka menguat terhadap dolar AS hari ini. Selain rupiah, sebagian besar mata uang negara Asia terpantau bergerak menurun.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah pagi ini. Menilik pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:11 WIB, rupiah turun 14 poin di level Rp14.279 per dolar.
Bursa saham AS dibuka variatif pada perdagangan Kamis (11/11/2021). Pelaku pasar juga tengah mencermati perkembangan kabar pemilihan Gubernur Bank Sentral AS.
Bank sentral AS atau The Fed mengumumkan akan memulai pengurangan program pembelian obligasi atau tapering pada akhir bulan November 2021 yang menurut analis justru menjadi angin segar.
Wall Street kembali catat rekor tertinggi di reli musim gugur, Selasa (2/11/2021) waktu setempat, dengan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di atas 36.000 untuk pertama kalinya.
Senator Partai Demokrat AS Elizabeth Warren menuding Gubernur The Fed Jerome Powell berupaya melemahkan sistem perbankan negara melalui sejumlah kebijakannya.
Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis pagi waktu menyusul harapan krisis Evergrande Group di China mereda.
Ini membuat The Fed dalam mode wait and see pada rapat perumusan kebijakan mereka di September. Jangka waktu ini bisa saja lebih lama dari yang diperkirakan.
Bursa Wall Street AS melalui 3 indeks acuannya ditutup menguat pada Kamis (23/9/2021) dini hari. Sentimen datang dari he Fed yang mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bakal mendapat dua sentimen utama terkait pertemuan Federal Reserve (The Fed) dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Anggota Senat Partai Republik Amerika Serikat Steve Daines mengirimkan surat ke Presiden Joe Biden meminta agar masa jabatan Jerome Powell di The Fed diperpanjang.
Ekonomi dunia diyakini telah berubah secara permanen akibat pandemi Covid-19, sehingga penting bagi bank sentral dan dunia usaha untuk segera beradaptasi.
Ekonom PT. Pefindo, Fikri C. Permana memproyeksikan Bank Sentral Amerika Serikat The Fed akan menaikkan suku bunga pada 2023 seiring inflasi yang meningkat.