Direktur Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang secara besar-besaran memanfaatkan biodiesel.
Tiga mahasiswa IPB University berhasil mendapatkan Juara 3 Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen dan Keuangan (KBMK) dari Aspek Energi Bersih Terbarukan dan Terjangkau.
Pada semester I/2021, volume biodiesel yang tersalurkan 4,3 juta kl atau 46,7% dari target dan memberikan manfaat ekonomi setara hingga Rp29,9 triliun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melihat semua potensi dari berbagai bahan baku, termasuk minyak jelantah, untuk bisa dikembangkan secara komersial.
Realisasi penyerapan biodiesel pada tahun 2020 mencapai 8,40 juta kilo liter (KL). Angka ini lebih rendah dari alokasi yang ditetapkan sebesar 9,55 juta KL.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna mengatakan, kalau bisa kita kelola (minyak jelantah) dengan baik, bisa memenuhi sebagian kebutuhan biodiesel nasional.
Ditje Energi Baru Tarbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM telah menetapkan volume alokasi BBN jenis biodiesel di tahun 2021 sebesar 9,2 juta KL.
Program biodiesel terus ditingkatkan untuk menghemat devisa dan menekan impor solar. Tahun ini, program B30 diproyeksikan menghemat devisa sampai USD8 miliar.
Selain untuk campuran dalam biodiesel atau B30, ternyata minyak kelapa sawit bisa bermanfaat untuk yang lainnya. Dalam dunia farmasi, kegunaan minyak kelapa sawit menarik untuk bahan penelitian.
Wamendag Jerry Sambuaga yang memimpin tim perundingan menghadapi gugatan biodiesel sawit dari UE di WTO optimis Indonesia akan memenangi gugatan tersebut.
Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (HIP) Jenis Biodiesel yang dicampurkan ke dalam bahan bakar minyak selama bulan Desember 2020 sebesar Rp9.505/liter atau naik Rp176/liter.
Kenaikan pungutan ekspor CPO pada akhirnya hanya akan membebani petani sawit dan perkebunan sawit yang produknya hanya sampai pada tandan buah segar (TBS).
Para peneliti di Institut Sains dan Teknologi Korea (KIST) telah mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan mikroorganisme baru untuk pembuatan biodiesel.
Produsen biodiesel telah merencanakan penambahan kapasitas produksi. Namun, pandemi Covid-19 mengakibatkan rencana penambahan produksi ditunda ke 2021.