Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan pada Jumat (1/3) bahwa negara itu telah menyetujui babak baru sanksi terhadap Rusia terkait konflik Ukraina.
Porsi kelompok BRICS terhadap produk domestik bruto (PDB) global dalam hal KPS diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dibandingkan G7 pada tahun 2040.
Para pemimpin kelompok negara-negara G7 menegaskan bahwa dukungan mereka terhadap Ukraina tidak akan pernah goyah, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Sebut ekonomi BRICS telah melampaui negara-negara G7, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, setiap negara yang bergabung dengan BRICS mendukung gagasan dan konsep pembentukan dunia multipolar.
Perkembangan BRICS secara ekonomi terjadi pada saat negara-negara Barat sedang berjuang menghadapi resesi, tekanan inflasi, ditambah dengan kenaikan suku bunga.
Perkembangan BRICS secara ekonomi terjadi pada saat negara-negara Barat sedang berjuang menghadapi resesi, tekanan inflasi, ditambah dengan kenaikan suku bunga.
Arab Saudi, Indonesia, dan Argentina disebut sebagai favorit menjadi anggota baru pertama BRICS, sejak masuknya tuan rumah KTT tahun ini, Afrika Selatan, pada 2010.
PDP gabungan BRICS telah melampaui milik G7. Lima negara BRICS menyumbang hampir 31,5 persen PDB global, lebih tinggi dibandingkan negara G7 yang berkisar 30,7 persen.
BRICS kini benar-benar menjelma menjadi organisasi ekonomi yang diakui dunia karena kontribusinya terhadap GDP berdasakan purchasing power parity (PPP).
Brics merupakan sebuah kelompok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Keberadaan kelompok ini tentu menjadi pesaing G7.
Kekuatan militer negara G7 atau Group of 7 ini menarik untuk diketahui, karena ketujuh negara tersebut merupakan sejumlah negara ekonomi maju dunia.Baca juga: Tank Leopard 2 Hancur Tak Berdaya Disengat....
Negara-negara kaya yang tergabung dalam G7 memberikan pesan kuat kepada China selama akhir pekan kemarin. Akan tetapi seorang analis memperingatkan bahwa mengisolasi Beijing tidak mungkin dan berbahaya.
Pelaksanaan KTT G7 2023 di Jepang menyisakan pertanyaan terkait suplai makanan KTT tersebut, seperti dari Shaun Burnie, spesialis nuklir senior di Greenpeace.