Iran terus maju dengan peningkatan program pengayaan uranium tingkat lanjut. Hal itu terungkap adalam sebuah laporan pengawas nuklir PBB (IAEA).

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan pada Senin (29/8/2022) bahwa dia sedang dalam perjalanan ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.

Situs, yang dikuasasi oleh pasukan Rusia sejak awal Maret, adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Iran akan mematikan kamera pengawas nuklir PBB sampai kesepakatan nuklir 2015 dipulihkan. Hal itu diungkapkan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami.

Grossi mengatakan, IAEA tidak dapat mencapai kesepakatan dengan Iran dalam pembicaraan baru-baru ini tentang perannya dalam memantau program atom negara itu.

Dirjen IAEA, Rafael Grossi berada di Teheran, Iran sejak awal pekan ini. Ia bertemu dengan sejumlah pejabat Iran dan membahas mengenai program nuklir negara tersebut.

Pengawas nuklir PBB memperingatkan pakta antara Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia meningkatkan kekhawatiran terjadinya perlombaan senjata.

AS memperingatkan kepada Iran untuk segera memberikan akses kepada peralatan pemantauan di bengkel kompleks TESA Karaj pada pengawas IAEA.

IAEA menyatakan, Iran gagal untuk menghormati persyaratan kesepakatan yang memungkinkan para inspektur untuk mengakses peralatan pemantauan di negara itu.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus memiliki akses tepat waktu ke bahan bakar nuklir yang digunakan untuk kapal selam Australia yang direncanakan dalam kesepakatan AUKUS.

Dosen peneliti dari Departemen Fisika FMIPA UI Lukmanda Evan Lubis terpilih sebagai salah seorang penerima pendanaan penelitian fisika medis dari IAEA.

Rusia meminta Dewan Gubernur IAEA untuk menjaga situasi tetap terkendali setelah akuisisi teknologi nuklir Australia dalam aliansi AUKUS yang baru.

Kepala pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kegiatan nuklir Korea Utara (Korut) yang terus berlanjut menyebabkan keprihatinan serius.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan serangan sabotase pada Juni terhadap fasilitas penelitian nuklir Iran di Karaj telah merusak beberapa peralatan IAEA.

Badan pengawas nuklir PBB mengkonfirmasi bahwa Iran terus memproduksi logam uranium, yang dapat digunakan dalam produksi bom nuklir.

Ketua parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf menegaskan Teheran tidak akan pernah menyerahkan gambar-gambar bagian dalam beberapa fasilitas nuklir Iran ke pengawas nuklir PBB.

Iran mengatakan bahwa pihaknya belum memutuskan apakah akan melanjutkan perjanjian dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atau tidak.

Iran menyatakan tidak akan memberikan dokumentasi dari situs nuklir mereka kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), karena kesepakatan keduanya telah berakhir.

Qatar mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus memantau secara ketat kegiatan nuklir Israel dan mengawasi reaktor nuklirnya.

Program nuklir Zionis Israel terungkap oleh whistleblower Mordechai Vanunu, mantan teknisi di situs nuklir Dimona, yang kemudian diculik Mossad.