Serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di Yaman tengah, Minggu (14/11/2021), menewaskan tiga orang. Dari tiga korban tewas itu, dua diantaranya diduga ekstremis al-Qaeda.
Komando Pusat Amerika Serikat (AS), CENTCOM, mengatakan bahwa serangan udara mereka telah menewaskan seorang komandan senior al-Qaeda di Suluk, Suriah.
AS sebut ada kemungkinan nyata bahwa Al-Qaeda atau ISIS dapat bangkit kembali di Afghanistan dalam kurun enam hingga 36 bulan ke depan setelah Taliban menguasai negara itu.
Intelijen AS menyatakan kelompok teroris internasional, al-Qaeda, akan melancarkan serangan ke negara itu dari basisnya di Afghanistan pada tahun depan.
Taliban berjanji kepada Rusia, AS dan negara-negara lain bahwa mereka tidak akan membiarkan al-Qaeda dan kelompok teroris lainnya beroperasi di Afghanistan.
Pemimpin kelompok teroris internasional al-Qaeda, Ayman al Zawahiri, muncul dalam sebuah video yang dirilis pada peringatan 20 tahun serangan teroris 9/11.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan bahwa al-Qaeda mungkin berusaha untuk beregenerasi, menyusul penarikan pasukan AS, yang membuat Taliban berkuasa.
Cabang Al-Qaeda di Yaman mengucapkan selamat kepada Taliban atas pengambilalihan mereka atas Afghanistan. Al-Qaeda berjanji melanjutkan kampanye militernya sendiri.
Wallace mengatakan, Inggris bisa mengirim pasukan kembali ke Afghanistan jika al-Qaeda kembali muncul di negara itu dan menunjukan ancaman serius pada Barat.
Amerika Serikat (AS)menawarkan hadiah hingga USD4 juta atau sekitar Rp58 miliar untuk menangkap seorang pemimpin senior al-Qaeda, Ibrahim Ahmed Mahmoud al-Qosi.
Bagian penting dari kepemimpinan kelompok teroris internasional Al-Qaeda berada di wilayah perbatasan Afghanistan dan Pakistan, termasuk sang pemimpin Ayman al-Zawahiri.