Menjelang pengumuman neraca perdagangan Indonesia di akhir 2022 oleh BPS hari ini, Ekonom memproyeksikan, masih akan mencetak surplus, meski turun sedikit.
Neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2022 diproyeksikan mencatatkan surplus terbesar sepanjang sejarah. Hal ini ditopang tingginya harga komoditas.
Tren surplus neraca perdagangan diramal berlanjut tahun depan. Kemendag memproyeksikan neraca perdagangan pada 2023 bakal surplus mencapai USD38,3-38,5 miliar.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pelemahan rupiah berbanding terbalik dengan kondisi di dalam negeri yang mengalami surplus neraca dagang.
Ekonom memperkirakan neraca dagang pada November 2022 mengalami surplus USD5,18 miliar, lebih rendah dari surplus di Oktober yang mencapai USD5,67 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi berada di kisaran 6.686 - 6.874 yang dipengaruhi sejumlah sentimen, di antaranya rilis neraca dagang.
Secara kumulatif selama Januari-Oktober 2022 neraca perdagangan Jawa Timur mengalami defisit sebesar USD7,85 miliar. Hal ini akibat defisit pada sektor migas
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Oktober 2022 mengalami surplus USD5,67 miliar atau Rp87,8 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang mengalami penguatan pada sepanjang perdagangan. Indeks diproyeksikan bergerak di rentang 6.954 - 7.141.
CIPS menyatakan, surplus neraca perdagangan bukanlah ukuran performa ekonomi sedang berjalan baik. Harus dilihat secara detil ekspor-impor setiap komoditas.
Peningkatan ekspor Indonesia secara kumulatif pada periode Januari-September 2022 didorong oleh ekspor migas (minyak dan gas bumi) yang masih tumbuh sangat tinggi mencapai 38,56% (ytd).
Jelang pengumuman kinerja perdagangan RI, IHSG hari ini berpotensi terkonsolidasi pada sepanjang perdagangan. Indeks diproyeksikan di kisaran 6.789 - 6.945.
Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama bulan Agustus 2022 mengalami defisit sebesar USD1,02 miliar. Defisit ini disebabkan karena defisit nilai perdagangan