Manuver Rusia kali ini berfokus pada persiapan unit untuk penggunaan senjata nuklir non-strategis dalam pertempuran.

Jerman nyatakan tak akan terintimidasi oleh ancaman Putin.

Perdana Menteri India Narendra Modi menuduh Pakistan gagal belajar dari sejarah dengan mendukung terorisme. Itu menjadi pernyataan keras yang bisa saja memicu perang nuklir antar kedua negara.

Inggris sedang mempertimbangkan kerja sama dengan Jerman untuk mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menghantam senjata nuklir Rusia.

Data NNSA menunjukkan AS memiliki 3.748 hulu ledak nuklir aktif dan 2.000 lainnya menunggu dibongkar.

Rusia tuduh AS menuju langkah Perang Dingin baru.

Menurut AS, langkah China ini mengikuti jejak Rusia.

Ketika pemilu di Amerika Serikat semakin dekat, jajak pendapat menunjukkan bahwa mantan Presiden Donald Trump dapat kembali ke Ruang Oval pada awal tahun 2025.

Menurutnya, seruan Korsel miliki senjata nuklir didorong oleh kewarasan internasional.

Tentu saja saya akan siap untuk menggunakan senjata nuklir, katanya.

Ancaman ini muncul setelah Ukraina diduga telah kerahkan pasukannya ke dekat perbatasan Belarusia.

Moskow dapat mengubah waktu penggunaan senjata nuklirnya jika ancaman terhadap Rusia meningkat. Demikian diungkapkan Andrei Kartapolov, kepala komite pertahanan majelis rendah Rusia, pada Minggu (23/6/2024).

Senjata nuklir Rusia dan Korea Utara (Korut) masih jadi hal yang paling ditakuti untuk saat ini, terutama bagi koalisi Barat.Baca juga:Ada Indonesia, Berikut 7 Negara Terkaya di Asia versi IMF 2024 Jika....

Senjata nuklir Rusia dan Korea Utara (Korut) masih jadi hal yang paling ditakuti untuk saat ini, terutama bagi koalisi Barat. Jika digabungkan, maka kedua negara ini akan memiliki ribuan senjata nuklir.

Kremlin mengatakan pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tentang niat aliansi untuk mengerahkan lebih banyak senjata nuklir adalah eskalasi. Baca juga: AS Tak Akan Selamatkan Sekutu NATO-nya....

Menurutnya, Putin perlu memahami bahwa jika dia menggunakan senjata nuklir taktis, NATO akan membalas.

NATO berniat mengerahkan lebih banyak senjata nuklir dan menempatkannya dalam status siaga untuk menghadapi ancaman dari Rusia dan China.

Menurut SIPRI, jumlah hulu ledak nuklir China bertambah 90 menjadi 500 unit hanya dalam 12 bulan.

NATO sedang melakukan pembicaraan untuk mengerahkan lebih banyak senjata nuklir. Mereka juga mengeluarkannya dari gudang dan menempatkannya dalam keadaan siaga, dalam menghadapi ancaman yang semakin besar....

Kita sekarang berada dalam salah satu periode paling berbahaya dalam sejarah umat manusia, kata direktur SIPRI Dan Smith.