Polda Jateng menyatakan sudah ada empat jenazah korban dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet yang teridentifikasi hingga Jumat (7/4/2023) siang.
Petugas posko DVI ante mortem korban pembunuhan dukun slamet tohari di banjarnegara, jawa tengah mulai melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga korban.
Dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet dan rekannya, Budi Santoso meraup sedikitnya Rp70 juta dari ulah mereka menipu dan membunuh 12 korban.
Sebanyak 10 potongan tubuh korban korban pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang Mbah Slamet dan Budi Santoso (46) di Banjarnegara teridentifikasi.
Polisi berhasil mengidentifikasi tiga mayat korban pembunuhan dukun penggandaan uang, Slamet Tohari alias Mbah Slamet (46) di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Empat korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara awalnya dikenalkan oleh seorang warga Lampung Tengah bernama Kijo.
Warga membanjiri rumah dukun pengganda uang, Slamet Tohari di Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (6/4/2023). Mereka penasaran dengan rumah
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menyampaikan bahwa ada dua jenazah korban dukun Tohari alias Slamet yang sudah jelas identitasnya. Ini temuan terbaru, menyusul 2 jenazah yang sudah teridentifikasi.
Pembunuhan berantai yang dilakukan secara keji dukun pengganda uang, Mbah Slamet atau Tohari terhadap 12 korban yang merupakan kliennya menggegerkan masyarakat.
Perempuan 25 tahun turut jadi korban dukun Slamet Tohari di Banjarnegara Jawa Tengah. Total sebanyak 12 orang tewas akibat diberi minuman beracun oleh pria
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah membuka posko ante mortem untuk mengumpulkan informasi terkait korban kasus pembunuhan oleh Tohari alias Mbah Slamet.
Pesan suara dan berbagi lokasi menjadi kunci terbongkarnya kasus pembunuhan puluhan korban penggandaan uang yang dilakukan dukun palsu Mbah Slamet atau Tohari di Banjarnegara.