Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih secara akumulatif sebanyak Rp1,56 triliun saat indeks harga saham gabungan ditutup melemah ke posisi 6.416.
BBRI masih menjadi idaman dengan pembelian asing mencapai Rp1,3 triliun. Sedangkan dari valuasi sepekan, kegiatan asing di BBRI mencapai Rp1,93 triliun.
BBRI menjadi emiten teratas yang sahamnya paling banyak diborong asing, mencapai Rp759,2 miliar atau 41,16% dari total Rp1,6 triliun dana saham BBRI yang dijualbelikan hari ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih menjadi idaman investor asing dalam mencatatkan pembelian bersih sepanjang perdagangan hari ini, Senin (6/9/2021).
Secara akumulasi, Rp112,85 miliar dibawa kabur investor asing di pasar reguler dengan pembelian bersih mencapai Rp21,04 miliar di pasar negosiasi-tunai.
Asing melakukan net buy Rp181,3 miliar di pasar reguler dan net sell Rp140,13 miliar di pasar negosiasi-tunai. Sehingga akumulasi terhitung net buy Rp41,21 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki peringkat pertama sebagai emiten terbanyak yang diborong asing selama sepekan perdagangan 9 - 13 Agustus 2021.
Bursa Efek Indonesia mencatat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah -1,03% (RTI: -1,06%) dalam sepekan terakhir yaitu periode 9-13 Agustus 2021.
Statistik perdagangan saham pada akhir pekan menunjukkan bahwa investor asing melakukan penjualan bersih atau net sell di all market mencapai Rp562 miliar.
Aksi investor asing memburu saham-saham berkapitalisasi besar di bursa membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga siang ini bertahan di zona hijau.
Ini adalah langkah terbaru dari serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk memperketat kendali atas sektor pendidikan yang tumbuh pesat di negara itu.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih dengan nilai mencapai Rp442,18 miliar. Aksi jual oleh asing tertuju pada saham BBCA dengan nilai Rp258,8 miliar dan BBRI mencapai Rp86,6 miliar.
BPJT buka-bukaan tentang minat investor asing untuk berinvestasi pada proyek jalan tol di Indonesia. Investor asing lebih tertarik untuk mengambil alih ruas tol yang sudah jadi, dibandingkan membangun....
Terungkap alasan mengapa investor asing termasuk dari timur tengah enggan untuk investasi pada proyek jalan tol. Salah satunya adalah karena sifat investasinya yang jangka panjang sehingga pengembalian....