Pernikahan Mpu Manuku atau Rakai Pikatan dengan Pramodhawardani mengantarkannya menjadi Raja Mataram. Saat itu Mataram Kuno masih berada di Ibu Kota Medang, sebelum akhirnya dipindahkan oleh Rakai Pikatan....
Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk menyantap mi kekinian di salah satu kedai di Kota Mataram, dalam kunjungan kerjanya ke NTB, Selasa (30/4/2024) malam.
Perjanjian Giyanti yang ditandatangani Mataram dengan VOC Belanda berdampak sistematis. Sebab tak hanya pembagian wilayah saja yang harus dilakukan, tapi juga benda pusaka yang dimiliki oleh Kesultanan....
Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi beserta para kepala OPD dan KONI menggelar nonton bareng laga semifinal Piala Asia AFC U-23 di Gelanggang Pemuda, Kota Mataram.
Penjajah Belanda memecah belah Kerajaan Mataram dengan Perjanjian Giyanti yang ditandatangani pada 13 Februari 1755. Wilayah kekuasaan Mataram kian menyempit.
Perjanjian Giyanti membuat konsekuensi wilayah Kesultanan Mataram Islam harus terpecah menjadi dua. Perjanjian ini harus diteken usai Mataram Islam menelan kekalahan perang, melawan VOC Belanda.
Kerajaan Mataram di bawah Panembahan Senopati mencoba melakukan ekspansi keluar wilayah. Salah satu daerah yang dituju yakni Surabaya, yang berada di timur Pulau Jawa.
Pangeran Benawa dan Panembahan Senopati akhirnya berkoalisi menyerang Pajang. Hal ini terjadi usai Panembahan Senopati penguasa Kerajaan Mataram diminta tolong oleh Pangeran Benawa, anak dari Sultan Hadiwijaya,....
Kerajaan Mataram Islam meninggalkan sejumlah bangunan bersejarah kejayaan masa lalu, mulai dari Masjid Agung Kauman Yogyakarta hingga Benteng Vastenburg.
Kerajaan Islam sempat menguasai nusantara antara abad ke-12 sampai dengan abad ke-13. Sepanjang tahun-tahun tersebut, muncul sejumlah kerajaan atau kesultanan Islam besar yang berkuasa.
Sebuah makam konon terdapat di samping bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno era Dinasti Sanjaya. Bangunan ini berada di samping Candi Cangkuang, yang berada di wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles,....
Cerita menarik mengiringi kenaikan tahta Raja Ketiga Mataram Sultan Agung. Pria dengan nama asli Raden Mas Rangsang naik tahta setelah Pangeran Hanyakrawati mangkat di Hutan Krapyak saat berburu.
Cerita menarik mengiringi kenaikan tahta Raja Ketiga Mataram Sultan Agung. Pria dengan nama asli Raden Mas Rangsang naik tahta setelah Pangeran Hanyakrawati mangkat di Hutan Krapyak saat berburu.
Warga Dusun Duri, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi di saluran irigasi Selokan Mataram pada Senin (11/3/2024).
Kematian Panembahan Senopati membuat permasalahan internal di Kerajaan Mataram. Memang masa itu akhirnya Mas Jolang atau yang disebut Pangeran Hanyakrawati naik tahta menggantikan ayahnya yang meninggal....