Penerapan EBT dalam pelayanan publik tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan, tetapi juga mempercepat transformasi menuju pemerintahan yang lebih hijau.
Tenaga Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Satya Hangga Yudha, menyatakan optimistis Indonesia mampu mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan memenuhi target emisi karbon yang ditetapkan.
India dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan biofuel dan energi terbarukan di Indonesia dalam rangka mencapai target swasembada energi.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan transisi ke energi bersih yang ramah lingkungan.
Kementerian ESDM menegaskan pentingnya sinergi dan partisipasi swasta dalam pembiayaan proyek transmisi 50.000 Km sirkuit untuk memaksimalkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Pengurus Puspinebt ICMI Jawa Barat yang baru dilantik siap menjalin kolaborasi strategis antara cendekiawan, pemerintah, dan dunia usaha guna mengembangkan energi terbarukan.
EBT yang akan dikembangkan Pertamina dengan anggaran tersebut mencakup panas bumi, bioetanol, hidrogen hijau, tenaga surya, tenaga angin, tenaga biomassa, baterai, dan bisnis karbon.
Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal, pemerintah belum memaksimalkan potensi sumber daya yang ada. Akibatnya, pemanfaatan EBT di Indonesia masih jauh dari target.
Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebut saat ini hanya 0,3 persen pemanfaatan EBT yang dilakukan dari total potensi energi yang ada.
PT PLN (Persero) terus mampu menjaga kinerja salah satu Pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA) tertua di Indonesia yaitu PLTA Bengkok yang berlokasi di Bandung.
Hingga semester 1 2024, layanan listrik hijau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero) telah dinikmati oleh 5.407 pelanggan dengan total kapasitas mencapai 2,35 terawatt hours (TWh).
Pengembangan EBT seperti matahari, angin, air, dan panas bumi sebagai solusi menjawab tantangan menyediakan energi yang bersih, terjangkau, bukan hal mudah.
PLN IP melakukan transformasi 2.0 untuk mendukung akselerasi menuju perusahaan berskala global dengan mengoptimalkan beragam aset dalam mengembangkan EBT.
PLN IP saat ini memprioritaskan pembangunan PLTS dan PLTB dalam membangun kapasitas listrik energi baru terbarukan sebesar 1.055 MW di samping ingin mengembangkan energi nuklir.