Data perdagangan saham berakhir variatif sepanjang pekan ini. Rapor Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,54 persen.
IHSG hari ini, Senin (10/2/2025) dibuka melemah 0,77% ke level 6.681. Pada semenit awal perdagangan, IHSG melanjutkan pelemahan sebesar 0,72% ke 6.693.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan depan diprediksi berpotensi rebound. Secara teknikal, IHSG dinilai sudah oversold setelah terpuruk pekan lalu.
Mengikuti penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,16 selama sepekan, investor asing mencatatkan nilai jual bersih (net sell) sebesar Rp3 triliun.
Aksi jual, terutama dari investor asing berimbas pada kapitalisasi pasar yang terpangkas hingga 5,87 persen, dari Rp12.319 triliun menjadi Rp11.595 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada penutupan perdagangan, Jumat (7/2). Indeks tercatat melemah 1,93% atau 132,96 poin ke level 6.742.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan, Jumat (7/2/2025). Pada pukul 09.00 WIB, indeks dibuka di zona merah yakni pada level 6.722.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi pertama perdagangan Kamis (6/2/2025) anjlok 1,96% atau 137,36 poin saat ada sebanyak 403 saham harganya turun.
Market pada sepekan mendatang 3-7 Februari 2025 diprediksi akan bergerak positif dengan 8 sentimen yang menggerakannya, meski dalam sepekan terakhir pergerakan IHSG cenderung melemah.
IHSG berakhir menguat signifikan pada Rabu (15/1) sebesar 1,77%, berbalik ke level psikologis 7.079,56, setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) 25 bps.