Teknologi USC ini menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi dalam siklus termal uap, sehingga mengurangi konsumsi batu bara dibandingkan teknologi lainnya.
Menteri ESDM menegaskan posisi pemerintah Indonesia dalam pemanfaatan batubara sebagai sumber energi harus tetap sejalan dengan komitmen kebijakan Net Zero Emission.
Penerapan co-firing di PLTU Jeranjang selain menjadi green booster transisi energi Tanah Air, juga turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
PLN Indonesia Power (PLN IP) memanfaatkan beragam limbah untuk dijadikan bahan baku biomassa sebagai energi primer pembangkit melalui program cofiring.
Porsi penggunaan biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jeranjang 3x25 MW akan ditingkat dari sekitar 7% saat ini menjadi sekitar 14% pada tahun 2025.
Selain menekan emisi, pemanfaatan sawdust untuk co-firing di PLTU Bengkayang ini juga membuka peluang bagi perekonomian masyarakat di Kalimantan Barat.
PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power (PLN IP) akan memanfaatkan green ammonia dalam operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan di Banten.
PLN Indonesia Power (PLN IP) manfaatkan amonia hijau atau green ammonia sebagai bahan bakar alternatif pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengungkapkan rencana menyuntik mati Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di Cilegon, Banten.
Tidak hanya menekan emisi gas rumah kaca, program cofiring PLTU dengan biomassa juga dinilai berdampak positif dengan menggerakkan perekonomian masyarakat.
PLN EPI memastikan proses pengadaan biomassa telah melalui prosedur ketat dan sesuai dengan aturan perundangan, semisal bukan dari kayu dilindungi, hutan lindung ataupun konservasi.
Selain memastikan keamanan pasokan batu bara, PLN EPI juga menjaga pasokan kebutuhan biomassa sehingga pasokan listrik dari PLTU Paiton dijamin optimalisasinya.
Inspeksi dirut PLN dilakukan di komplek PLTU Paiton berkapasitas 4,7 GW yang berkontribusi memasok sekitar 60% listrik di Jawa Timur dan 17% sistem Jamali.