Kementerian Luar Negeri Indonesia menyerahkan empat orang warga negara Indonesia (WNI) yang berhasil dibebaskan dari Abu Sayyaf kepada keluarga mereka.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Senin (5/4/2021) pagi, menyerahkan empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera Kelompok Abu Sayyaf kepada keluarganya.
Pada Selasa, (23/3) pukul 16.30 di Camp Aquinaldo telah dilakukan serah terima empat WNI korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) dari Pemerintah Filipina kepada KBRI Manila.
Dengan bebasnya satu sandera ini, berarti sudah tidak tidak ada lagi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera kelompok bersenjata Filipina itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menjelaskan aparat keamanan Filipina telah melakukan penyelamatan tiga dari empat WNI yang disandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).
Kelompok militan Abu Sayyaf terlibat bentrokan dengan pasukan pemerintah dekat pulau terpencil di provinsi selatan Filipina Sulu sebelum fajar pada Selasa lalu
La baa adalah satu dari lima WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak Januari 2020 silam. Sebelumnya kelompok Abu Sayyaf menculik lima nelayan itu.
Korban bernama La Baa, usia 32, warga Kamelanta, Kapontori, Buton, Sultra yang tewas tertembak kelompok Abu Sayyaf. Saat melarikan diri, korban ditembak .
Anggota Komisi I DPR Muhammad Iqbal angkat bicara mengenai adanya seorang warga negara Indonesia (WNI) sandera Abu Sayyaf berinisial LB yang meninggal dunia.
Anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan sedih mendengar kabar adanya seorang warga negara Indonesia (WNI) sandera Abu Sayyaf berinisial LB yang meninggal dunia.
Lima nelayan warga negara Indonesia (WNI) asal Sandakan telah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf melalui para perantara. Namun, kelima nelayan itu disandera lagi oleh kelompok perantara tersebut.
Kelompok militan Abu Sayyaf yang memiliki hubungan dengan kelompok Islamic State (ISIS) menyergap pasukan militer Filipina yang sedang melakukan operasi keamanan di Sulu, Jumat.