Saat ini, negara Eropa lainnya telah bangkrut secara moral, ketika Partai Kebebasan (PVV), yang dipimpin oleh populis Belanda Geert Wilders, memenangkan pemilihan umum terbaru.
Geert Wilders merupakan salah seorang politisi Belanda yang dikenal sebagai sosok anti-Islam. Baru-baru ini, ia muncul sebagai salah satu kandidat terkuat untuk mengisi jabatan Perdana Menteri (PM) Belanda.
Radikalisasi yang lebih drastis terjadi setelah berdirinya PVV ketika partai tersebut menjadi dekat dengan neo-Zionis dan pemukim Israel, terutama Avigdor Lieberman.
Kebangkitan politik Wilders bukanlah suatu kebetulan, juga bukan pandangan orisinalnya, karena banyak analis berpendapat bahwa ia hanyalah bagian dari rantai kampanye anti-Islam.
Dia mengaitkan Islam dengan terorisme, kebencian terhadap wanita, kekerasan dan eksklusivitas agama, dengan menggunakan berbagai manipulasi, penipuan dan informasi yang salah.
Geert Wilders adalah pembenci Islam dengan produknya Fitna. Pemimpin Partai Kebebasan (PVV) ini menjadi pemenang pemilihan umum yang diadakan di Belanda baru-baru ini
Geert Wilders, tokoh populis Belanda yang komentar anti-Islamnya berujung pada ancaman pembunuhan, bisa menjadi pemimpin Belanda berikutnya menyusul kekalahan Partai Kebebasan (PVV) yang dipimpinnya.
Pada April 2022, Twitter memblokir akun Geert Wilders. Politikus sayap kanan Belanda ini menulis status yang menyerang Islam dan ditujukan kepada Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif.