floating-Dibayangi Resesi, Pelaku...
Dibayangi Resesi, Pelaku Bisnis RI Paling Optimistis Sedunia Sambut 2023
Dibayangi Resesi, Pelaku...
Dibayangi Resesi, Pelaku Bisnis RI Paling Optimistis Sedunia Sambut 2023
Kamis, 23 Februari 2023 - 23:02 WIB
JAKARTA - Pelaku bisnis di Indonesia disebut paling optimistis sedunia dalam menyongsong tahun 2023. Meski ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian dan ancaman resesi , pebisnis RI meyakini ekonomi di Tanah Air akan meningkat sepanjang tahun ini.

Merujuk laporan rutin International Business Report (IBR) terbaru dari Grant Thornton, perekonomian dunia yang masih dibayangi ketidakpastian menyebabkan optimisme pelaku bisnis global menurun 5% menjadi 59% (turun dari 64% dibandingkan kuratla I/2022). Tak dimungkiri bahwa bisnis secara global memprediksi berbagai skenario ekonomi yang akan terjadi di tahun ini.

Laporan IBR Grant Thornton menyebut ketidakpastian ekonomi dan biaya energi tetap menjadi sorotan utama secara global dengan 60% pelaku bisnis global menyatakan hal ini sebagai tantangan utama dalam mengembangkan bisnis mereka.Tantangan lainnya adalah terkait ketersediaan pekerja terampil (57%) dan biaya tenaga kerja (55%).

Berbeda dengan hasil dari pelaku usaha global, laporan yang sama menyebutkan bahwa 76% pelaku bisnis Indonesia optimistis bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat selama tahun 2023.

Hasil tersebutmenempatkan pelaku bisnis Indonesia pada peringkat pertama secara global, diikuti Vietnam (75%) dan Uni Emirat Arab (74%).Hal ini tentunya membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi tahun 2023.

Menurut laporan tersebut, optimisme pelaku bisnis Indonesia didukung oleh dua hal utama yang berkaitan yaitu optimisme terkait pendapatan dan harga jual.

Pelaku bisnis di Indonesia juga tercatat memiliki ekspektasi paling tinggi sedunia untuk kenaikan pendapatan mereka pada tahun 2023 yang diyakini oleh 84% responden.

Selain itu, terlepas dari resesi yang menghantui, 72% dari pelaku usaha juga masih cukup berani untuk menaikkan harga jual produk mereka tahun ini.

Tak hanya itu, sebanyak 74% pelaku bisnis Indonesia juga akan fokus untuk melakukan investasi di bidang teknologi dan juga menyelenggarakan berbagai program guna mempersiapkan tenaga kerja berkualitas.

Catatan menarik lainnya juga terlihat saat Indonesia mendominasi jawaban pelaku usaha India terkait negara yang diyakini akan memiliki pertumbuhan tertinggi untuk pasar non-domestik mereka.

Hal itu sejalan dengan data dari Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Indonesia yang menyebutkan volume perdaganganIndonesia-India pada periode Januari-Juni 2022 menyentuh USD16,6 Miliar atau naik 81% dari periode sama tahun 2021.

Baca juga: Ekspor Indonesia Januari 2023 Turun Dibanding Akhir 2022, Mendag: Pola Satu Dekade

CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani mengatakan, memasuki tahun 2023, banyak skenario pesimis dan skeptis mengenai perekonomian dunia yang sangat menurun. Sebut sajainvasi Rusia ke Ukraina, perubahan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS),dan lonjakan Covid-19 di China.

“Namun, laporan IBR Grant Thornton di awal tahun ini membawa kabar baik di mana pelaku usaha Indonesia sangat optimistis menyambut tahun 2023," ujarnya melalui siaran pers, dikutip Kamis (24/2/2023).

Pihaknya berharaplaporan survei ini dapat menularkan semangat dan optimisme untuk pelaku usaha lainnya dalam menumbuhkan bisnis mereka di tengah ekonomi global yang diprediksi akan bergejolak.

Dibayangi Resesi, Pelaku...


Sebelumnya, IMF bahkan menyebut Indonesia sebagai 'titik terang di tengah kesuraman ekonomi global’. Hal ini merujuk angka - angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan positif. Terbukti, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022 mencapai 5,72%.

“Pencapaian ini mencerminkan terus menguatnya pemulihan ekonomi nasional di tengah peningkatan ketidakpastian prospek ekonomi global,”sambung Johanna.

Meskipun begitu, kata dia, pemerintah harus tetap mempunyai kebijakan-kebijakanguna meningkatkan penguatan ekonomi nasional dalam mengantisipasi ancaman resesi.

Baca juga: Ramalkan Perlambatan Ekonomi Global, Sri Mulyani: Ada Risiko Resesi di AS dan Eropa

Strategi yang dapat dilakukan antara lain pemberdayaan ekonomi domestik dengan menggali potensi sumber daya di daerah. Pelaku UMKM yang memiliki peran yang besar bagi perekonomian nasional juga harus mendapat perhatian.

Tak kalah penting, pemerintah diharapkan dapat mengelola dana APBN 2023 dengan lebih baik lagi. “Dari semua kesiapan tersebut, diharapkan Indonesia mampu melewati ancaman resesi tahun 2023,”pungkasnya.
(ind)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Grab Buka-bukaan Soal...
Grab Buka-bukaan Soal Alasan Ogah Angkat Status Mitra Driver Jadi Karyawan
Deindustrialisasi Mengintai,...
Deindustrialisasi Mengintai, Sinergi Jadi Solusi Transformasi Ekonomi
Inovasi Pemasaran Jasindo...
Inovasi Pemasaran Jasindo Berbuah BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2025
5 Pilar Strategi Keberlanjutan...
5 Pilar Strategi Keberlanjutan AIA dalam Membangun Ketahanan Bisnis
Pakistan Masuk Daftar...
Pakistan Masuk Daftar 40 Besar Ekonomi Dunia, PDB Tembus Rp6.700 Triliun