ANKARA -
Turki tidak akan pernah melupakan solidaritas yang ditunjukkan oleh
Uni Eropa (UE), PBB, dan organisasi internasional lainnya setelah gempa bumi 6 Februari. Hal itu diungkapkan Presiden
Recep Tayyip Erdogan , Senin (20/3/2023).
“Kami tidak akan pernah melupakan solidaritas yang ditunjukkan oleh semua teman kami, Uni Eropa dengan institusinya, negara anggota dan kandidatnya, oleh PBB, dan organisasi internasional lainnya, di hari-hari yang sulit ini,” kata Erdogan, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Baca juga: UE Janjikan Rp15,3 Triliun untuk Rekonstruksi Wilayah Turki yang Dilanda Gempa Erdogan secara virtual berpidato pada sesi pembukaan Konferensi Donor Internasional, yang diselenggarakan oleh Komisi Eropa dan Kepresidenan Swedia Dewan Uni Eropa untuk mendukung para korban yang terkena dampak gempa bumi dahsyat di Türkiye selatan.
"Konferensi ini adalah contoh lain betapa kuatnya hubungan antara rakyat kita," katanya. Menurut Erdogan, perkiraan biaya kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi adalah sekitar USD104 miliar. “Tidak mungkin satu negara pun dapat mengatasi krisis sebesar ini sendirian," lanjutnya.
Pada 6 Februari, gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 melanda 11 provinsi — Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Elazig, Hatay, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, dan Sanliurfa — di Turki selatan, dan merenggut nyawa sedikitnya 50.096 orang.
Baca juga: Pejabat Turki: 6.600 Warga Negara Asing Tewas dalam Gempa Bumi Lebih dari 13,5 juta orang di Turki terkena dampak gempa dahsyat tersebut, serta banyak lainnya di Suriah utara. “Saat ini Turki menampung lebih dari 4 juta pengungsi, termasuk 3,5 juta warga Suriah,” kata Erdogan.
“Hari ini, saat kami menyembuhkan luka bencana abad ini di negara kami, kami bersolidaritas dengan rakyat Suriah yang terkena dampak gempa bumi,” lanjutnya.
“Kami memberikan fasilitasi yang diperlukan bagi pihak ketiga dan negara lain untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui darat dan udara kepada korban gempa di Suriah. Sikap ini akan kami teruskan di masa mendatang,” tambah Erdogan.
(esn)