floating-Serbia Bersumpah Tidak...
Serbia Bersumpah Tidak Akan Pernah Melupakan Agresi NATO
Serbia Bersumpah Tidak...
Serbia Bersumpah Tidak Akan Pernah Melupakan Agresi NATO
Sabtu, 25 Maret 2023 - 17:42 WIB
BEOGRAD - Serbia hanya bisa melupakan "agresi" yang dilancarkan oleh NATO pimpinan Amerika Serikat (AS), pada 1999, jika negara mereka tidak ada lagi. Hal itu dikatakan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, dalam peringatan 24 tahun kampanye pengeboman blok militer tersebut di Yugoslavia saat itu.

Vucic menambahkan bahwa AS dan sekutunya belum menjawab atas serangan mereka, yang dilakukan dengan melanggar hukum internasional. Pidatonya disampaikan pada saat Beograd ditekan oleh negara-negara Barat atas hubungannya dengan Rusia.

Berbicara pada sebuah upacara di kota utara Sombor untuk memperingati para korban serangan udara mematikan yang merenggut ribuan nyawa warga Serbia itu, Vucic mengatakan bahwa agresi NATO menandai momen ketika hukum internasional modern akhirnya mati.

Baca Juga: Beograd: Kosovo Ingin Memulai Perang NATO-Serbia

“24 tahun telah berlalu. Anda merobek bagian dari wilayah kami. Anda membunuh 79 anak, 2.500 orang dan tidak hanya warga sipil, tetapi juga tentara dan polisi,” tegas presiden Serbia itu.

“Siapa Anda untuk membunuh tentara dan polisi kami yang berada di wilayah mereka dan di negara mereka? Dari mana Anda mendapatkan hak untuk membunuh tentara dan polisi kami? Siapa yang memberimu hak itu?” tanya Vucic retoris seperti dilansir dari RT, Sabtu (25/3/2023).

Vucic mengenang bahwa blok militer pimpinan AS menyerang negara yang bebas dan berdaulat sambil membenarkan tindakan tersebut dengan mengatakan bahwa mereka harus menghentikan "genosida".

Sekedar mengingatkan saat itu Beograd terlibat dalam perang saudara dengan separatis etnis Albania pada, menyusul konflik lain pasca bubarnya Yugoslavia di Slovenia, Kroasia, dan Bosnia.

Baca Juga: Serbia Tegaskan Tidak Ingin Bergabung dengan NATO

Dia juga ingat bahwa NATO gagal mendapatkan izin dari Dewan Keamanan PBB untuk memulai intervensi militer, tetapi tetap melanjutkannya.

Menurut pemimpin Serbia itu, NATO melakukan agresi karena dua alasan.

"Pertama, mereka ingin menunjukkan bahwa kami adalah yang terkuat dan kami dapat melakukan segalanya, dan kedua, untuk mengambil (provinsi) Kosovo dan Metohija dari Serbia," katanya.

Vucic melanjutkan dengan mengatakan bahwa tugas Serbia adalah mencoba untuk memaafkan, tetapi Serbia bisa melupakan segalanya hanya jika itu tidak ada lagi.

Baca Juga: Presiden Serbia Kritik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Putin
(ian)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
Danau Raksasa Tiba-tiba...
Danau Raksasa Tiba-tiba Muncul Kembali setelah 130 Tahun Menghilang
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Kualitas Udara Berbahaya...
Kualitas Udara Berbahaya 50.000 Warga Florida Diminta Tidak Keluar Rumah