Marvel Cinematic Universe (MCU) adalah franchise besar dan sukses. Tapi, mudah sekali melupakan kalau perusahaan induk Marvel Studios, Disney, tidak punya kepemilikan lengkap atas hak film seluruh karakter Marvel. Ada sejumlah karakter terkenal dari komik yang hak filmnya sudah dijual ke studio lain.
Di masa lalu, jauh sebelum MCU dan Disney membeli Marvel Studios, Marvel memberikan hak lisensi film sejumlah karakter paling populer mereka ke studio lain. Di banyak kasus, karakter-karakter itu belum kembali. Makanya, Kevin Feige dan krunya harus bekerja keras untuk membuat orang jatuh cinta dengan karakter kurang terkenal yang ada di gudang mereka, seperti Iron Man, Guardians of the Galaxy, dan pahlawan lain yang belum pernah didengar sebelum 2008.
Kini, Marvel Studios telah mendapatkan kembali banyak karakter mereka yang dulunya dijual. Salah satu yang paling besar adalah X-Men, setelah Disney mengakuisisi Fox pada 2018. Mereka juga mendapatkan kembali karakter di dunia The Defenders, seperti Daredevil, Jessica Jones, Punisher, Iron Fist, dan Luke Cage. Namun, ada sejumlah karakter populer yang belum “pulang” sehingga Marvel tidak bisa membuat film solo mereka. Siapa saja? Simak ulasannya berikut!
Baca Juga: 7 Penjahat Marvel Ini Bisa Menjadi Pahlawan di Proyek Baru MCU 7. Man-Thing
Foto: CBRPemilik asli hak film Man-Thing adalah Lionsgate. Studio itu punya hak sejumlah superhero Marvel seperti Iron Fist, Punisher, dan bahkan Blade pada awal 2000-an. Mereka punya sesuatu yang bagus di sana tapi akhirnya kehilangan hak film atas sebagian besar karakter Marvel mereka. Iron Fist, Punisher, dan Blade sudah kembali ke pelukan Marvel Studios.
Tapi, masih belum jelas apakah Lionsgate juga membiarkan Man-Thing pergi. Ada sebuah film Man-Thing pada 2005 di bawah bendera mereka. Tapi, film itu tidak sukses. Karena Marvel Studios tidak pernah membantah atau menerima apa pun terkait situasi Man-Thing, teori menyebut kalau Lionsgate masih memiliki hak atas monster tanaman itu. Karakter ini sudah diperkenalkan di MCU ketika tampil di
Werewolf by Night tahun lalu.
6. Morbius
Foto: The Mary Sue Jared Leto punya catatan buruk dalam industri film superhero. Penggambarannya atas Joker tidak mengesankan penonton. Ketika memerankan Morbius untuk Sony pun, orang tidak terlalu antusias karena terlalu sering ditunda. Meski begitu, film ini adalah bagian penting dari semesta Marvel Sony yang tidak ada kaitannya dengan MCU.
Semesta ini hanya memakai karakter dari dunia Spider-Man yang lisensi filmnya di tangan Sony. Meski hasil
Morbius tidak bagus, Sony sepertinya terus melenggang. Tahun ini, mereka akan merilis
Kraven the Hunter, salah satu penjahat terkenal di dunia Spider-Man. Kesuksesan Spider-Man di MCU benar-benar melecut semangat Sony untuk membuat film Marvel mereka sendiri.
5. Sinister Six
Foto: Looper Sudah lama ada pembicaraan tentang Sony yang mengerjakan film Sinister Six karena karakter ini masuk properti Spider-Man yang hak filmnya ada di tangan studio itu sejak 1999. Film itu sendiri sudah direncanakan Sony sejak
The Amazing Spider-Man. Tapi, sampai saat ini, tim penjahat dunia Spider-Man itu baru tampil di
No Way Home. Dan, itu pun bahkan tidak lengkap dan tidak seperti
lineup aslinya.
Secara teknis, Marvel Studios tidak punya hak terhadap tim itu. Jadi, MCU tidak benar-benar melabeli grup penjahat itu sebagai Sinister Six d
i No Way Home. Mungkin, itulah alasannya mengapa mereka hanya menampilkan lima penjahat, bukan enam, yaitu Green Goblin, Doc Ock, Lizard, Electro, dan Sandman. Kalau saja mereka mengimplikasikan keberadaan Sinister Six di film itu, maka Disney akan menghadapi masalah hukum yang serius.
4. Venom
Foto: WIRED Yang ini jelas. Sebagai bagian dari properti Spider-Man, hak lisensi film Venom tidak berada di tangan Marvel Studios, tapi Sony Pictures. Venom adalah salah satu karakter terbaik di dunia Spider-Man dan Sony pun tahu. Mereka siap untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Venom adalah awal mula bagi Sony menciptakan semesta film Marvel mereka sendiri. Meski tidak tampil baik di mata para kritikus, tapi, hasil
box office Venom dibilang lumayan. Sampai saat ini, baru Venom yang memberikan hasil besar sebagai film dunia Marvel buatan Sony. Marvel sama sekali tidak punya andil dalam proyek Venom apa pun. Tapi, karakter itu eksis di semesta yang sama dengan MCU.
3. Spider-Man
Foto: PolygonSudah menjadi rahasia umum kalau semua properti terkait Spider-Man berada di bawah Sony Pictures. Studio itu sepertinya tidak akan pernah mau meninggalkan sapi perahnya pergi. Selama bertahun-tahun, Sony sukses menggarap film
Spider-Man, dari triloginya Sam Raimi sampai T
he Amazing Spider-Man. Studio itu menghadapi masalah setelah pemeran Spider-Man di
The Amazing Spider-Man, Andrew Garfield, tidak mau lanjut ke seri ketiga setelah film keduanya dicaci maki kritikus dan tampil tidak terlalu baik di
box office.
Pada 2014, mereka akhirnya mencapai kesepakatan dengan Marvel Studios dan Disney untuk “meminjamkan” Spider-Man ke MCU. Karakter yang kemudian diperankan Tom Holland itu akhirnya diperkenalkan di
Captain America: Civil War (2016). Spider-Man sudah tampil di 3 film solo dan 3 film MCU. Meski begitu, film solo Spider-Man itu didanai dan didistribusikan Sony, bukan Disney. Detail perjanjian itu juga cukup rumit. Setelah
Spider-Man: No Way Home, Spider-Man pun kembali ke Sony.
2. Namor
Foto: Comic Basics Nama Namor mencuat dan jadi populer di kalangan penggemar MCU setelah tampil di
Black Panther: Wakanda Forever. Penggemar pun berharap bisa melihat Namor di film solonya. Tapi, harapan itu masih sangat jauh bisa terwujud karena masalah lisensi.
Meskipun presiden Marvel Studios Kevin Feige mengatakan kalau Namor bisa muncul di masa depan MCU, dia mengatakan kalau hak film Namor tidak sejelas mayoritas karakter lain. Saat ini, hak film Namor masih berada di tangan Universal Pictures. Marvel Studios hanya punya hak produksi. Namor adalah karakter yang diciptakan pada 1939, dan, seperti Captain America, adalah salah satu karakter tertua Marvel.
Baca Juga: 10 Proyek Terbesar Marvel yang Batal Dibuat di MCU 1. Hulk
Foto: GamesRadar Ini mungkin mengejutkan bagi penggemar atau penonton baru. Tapi, memang, Marvel Studios benar-benar tidak punya hak film untuk Hulk. Makanya, sampai saat ini, Mark Ruffalo tidak pernah punya film solo sendiri meski karakternya sangat populer bahkan di kalangan pecinta film biasa. Sementara, Marvel Studios punya hak produksi Hulk, Universal Pictures punya hak distribusinya.
Itu artinya, mereka harus membagi laba film solo Hulk di box office. Dan, Disney benci berbagi. Sampai saat ini, MCU baru sekali merilis film solo Hulk,
The Incredible Hulk, pada 2008, dengan dibintangi Edward Norton sebagai Bruce Banner. Saat itu, film tersebut diproduksi di bawah bendera Paramount.
(alv)