KUPANG - Polda NTT bersama Korem 161/Wira Sakti, sepakat untuk membentuk tim investigasi bersama, guna menyelidiki kasus
kerusuhan yang terjadi di GOR Oepoi Kota Kupang, NTT, pada Rabu (19/4/2023) tengah malam. Akibat
kerusuhan tersebut, empat personel Polri terluka dan sejumlah kendaraan dirusak massa.
Baca juga: 4 Personel Polri Terluka Akibat Kerusuhan di GOR Oepoi Kupang NTT Kapolda NTT, Irjen Pol. Johny Asadoma mengatakan, saat ini tim investigasi masih bekerja melakukan penyelidikan, dan mengidentivikasi para pelaku yang terlibat dalam
kerusuhan tersebut. "Tidak bisa hanya mengandalkan dari video yang beredar, karena kualitas gambarnya buruk sehingga sulit untuk mengidentivikasi wajah yang terlibat
kerusuhan," tuturnya.
Nantinya, hasil investigasi bersama tersebut akan menentukan proses hukum terhadap para pelaku yang terlibat dalam
kerusuhan tersebut. Menurut Johny, investigasi akan dilakukan secara transparan, sehingga diketahui peran masing-masing. Hukumannya, pastinya juga akan berbeda-beda tergantung dari hasil investigasi.
Baca juga: Viral! Sudah Minta Maaf Pemotor Dihajar Sampai Kejang di Aspal, Ini Faktanya Lebih lanjut, jenderal polisi bintang dua ini mengatakan,
kerusuhan yang terjadi merupakan tindakan spontanitas yang kemungkinan dipicu oleh emosi, serta tidak ada pengorganisiran. "Pemicunya semua dari dalam GOR Oepoi, kemudian berkembang ke luar GOR Oepoi, dan terjadi perusakan fasilitas publik," tegasnya.
Dua anggota Polri, kata Johny telah diminta keterangan oleh Bidpropam Polda NTT, terkait dengan
kerusuhan yang terjadi. Dia juga menegaskan, seluruh pimpinan TNI dan Polri di NTT, sudah berkoordinasi dan berkomitmen untuk menjaga situasi kondusif.
Baca juga: Rayakan Lebaran Hari Ini, Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idulfitri Hal senada juga ditegaskan Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi. Dia menegaskan, ada komitmen bersama untuk mengendalikan keadaan mengingat situasi saat ini sedang siaga lebaran, dan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus
kerusuhan tersebut.
"Anggota yang bersalah akan diambil tindakan, untuk mendapatkan efek jera. Untuk proses invesitigasinya, tentunya membutuhkan waktu karena bukti tidak cukup hanya dengan video yang beradar. Penyelenggara pertandingan futsal, juga telah dimintai keterangan," tegas Kamlasi.
Kamlasi juga menambahkan, sesuai dengan yang disampaikan Kapolda NTT, akan dilaksanakan perbaikan bersama terhadap pos-pos yang rusak, serta patroli bersama sebagai bentuk sinergitas TNI dan Polri.
(eyt)