floating-Pemkot Surabaya Maksimalkan...
Pemkot Surabaya Maksimalkan AS-RPA Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
Pemkot Surabaya Maksimalkan...
Pemkot Surabaya Maksimalkan AS-RPA Tekan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
Kamis, 18 Mei 2023 - 06:10 WIB
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memaksimalkan program Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA) untuk mencegah kekerasan pada anak dan perempuan. Pemkot melakukan sosialisasi ke semua kecamatan di Kota Pahlawan yang digelar di lantai 4 Gedung Siola, Rabu (17/5/2023).

Koordinator Tim KAS-RPA Kota Surabaya , Martadi mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari terjemahan Surabaya Kota Responsif Gender juga sebagai Kota Layak Anak (KLA). Dalam kesempatan ini, dia menjelaskan alasan program KAS-RPA disosialisasikan kepada 29 kecamatan di Surabaya. Baca juga: Cegah Inflasi Kebutuhan Pokok, Pemkot Surabaya Maksimalkan Potensi Pasar Induk

"Untuk meningkatkan pemberdayaan di kelurahan dan kecamatan yang belum maksimal menggerakkan program KAS-RPA, agar lebih responsif menangani masalah yang melibatkan perempuan dan anak. Kalau kita ingin menyebut kota itu layak anak, ya di kecamatan sampai dengan kelurahan juga harus layak anak," kata Martadi.

Martadi menyampaikan, program ini bukan untuk perlombaan antarkampung, akan tetapi dijalankan secara berkelanjutan untuk memberikan pendampingan terhadap perempuan dan anak.

"Maka dari itu, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB), turut melibatkan mahasiswa serta lembaga perlindungan dan anak untuk memberikan bimbingan di 29 kecamatan yang belum maksimal menerapkan responsif gender dan layak anak," ujarnya.

Martadi menyampaikan, di tahun 2023 seluruh kampung di Surabaya sudah tersentuh seluruhnya dalam menerapkan responsif gender dan layak anak. Indikator kampung tersebut bisa disebut responsif gender yaitu, sudah ada kebijakan dari kelurahan dan kecamatan mengenai program KAS-RPA.

"Sedangkan yang kedua, adanya sumber daya manusia (SDM) yang menangani persoalan responsif gender dan layak anak. Ketiga, ketersediaan sarana dan prasarana serta alokasi dana penunjang untuk kampung responsif gender dan layak anak," sambungnya.

Tak hanya itu, yang keempat adalah data permasalahan gender dan anak yang terjadi di suatu kampung. Dan kelima yakni program riil yang diterapkan di lapangan dalam menangani permasalahan gender dan layak anak. Baca juga: Pemkot Surabaya Ajak Warga Jaga Ketentraman Selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri

"Agar program ini berjalan maksimal, kami bersama pemkot memberikan ruang kepada mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat ke dalam program ini. Setelah kita rekrut, akan dibekali mengenai program ini agar sama persepsinya dengan program ini secara berkelanjutan. Kalau hanya mengandalkan jajaran DP3A-PPKB tentu akan kurang maksimal," kata Martadi.

Martadi berharap, mengatasi persoalan responsif gender dan anak ini bisa terus dilakukan di Surabaya. Semakin kompleksnya persoalan kasus kekerasan perempuan dan anak di perkotaan, dirinya ingin kasus-kasus tersebut bisa ditangani secara berkelanjutan.

"Oleh karena itu harus dibangun mulai dari hulu ke hilir, juga diimbangi dengan kegiatan-kegiatan preventif di perkampungan untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak," tandasnya.
(don)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Cegah Kekerasan Remaja,...
Cegah Kekerasan Remaja, Seminar Siswa dan Lokakarya Guru Digelar di Dompu NTB
Saksikan The Prime Show...
Saksikan The Prime Show Solusi Anak Nakal, Masuk Barak Militer? Malam Ini Bersama Dhiandra Mugni dan Narasumber Kredibel, Hanya di iNews
Menteri PPPA Sebut Womens...
Menteri PPPA Sebut Women's Inspiration Awards 2025 Perayaan atas Kekuatan, Kecerdasan, dan Ketangguhan Perempuan Indonesia
Daftar Lengkap Penerima...
Daftar Lengkap Penerima Penghargaan Women's Inspiration Awards 2025
Angela Tanoesoedibjo...
Angela Tanoesoedibjo Komitmen Beri Ruang bagi Perempuan Indonesia Sampaikan Gagasan