BATAM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto secara resmi membuka grand opening enam pabrik di Wiraraja Industrial Park, di Bintang, Batam, Kepulauan Riau, Senin (5/6/2023). Adapun acara tersebut menjadi salah satu momen penting bagi Indonesia dalam upaya pemulihan
ekonomi pasca pandemi Covid-19.
"Keberhasilan ini menjadi bukti Indonesia telah mampu mengatasi dampak pandemi dengan baik," kata Airlangga melalui pernyataan resmi.
Airlangga menyatakan Indonesia telah berhasil menjadi salah satu negara anggota G20 yang paling sukses dalam pemulihan ekonomi. Dalam sambutannya, Airlangga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini mencapai 6,9%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan negara-negara G20 lainnya yang hanya sebesar 5%.
Baca Juga: Kemampuan Teknokrasi Dinilai Jadi Daya Tawar Airlangga dan Golkar di Pilpres 2024 Selain itu, Airlangga berharap agar Kepulauan Riau ikut mengalami kebangkitan ekonomi dengan menargetkan pertumbuhan yang lebih baik, salah satunya di sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau ditargetkan meningkat dari 800 ribu orang tahun lalu menjadi 2,9 juta orang pada tahun ini.
Dalam upaya mengatasi inflasi, Indonesia juga berhasil menurunkan tingkat inflasi dari 4,3% menjadi 4% pada April lalu. "Sementara negara-negara lain masih berjuang melawan inflasi, Indonesia justru berhasil mengendalikan inflasi dengan baik," ujar Airlangga.
Target inflasi tahun ini adalah 3%, dengan toleransi plus minus 1%, dan target tersebut sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bisaa dikatakan telah tercapai. Secara perdagangan, Indonesia telah mencatat surplus selama 36 bulan berturut-turut.
Pada April lalu, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD3,94 miliar. Namun, Purchase Manager Index (PMI) saat ini mengalami penurunan menjadi 50,3 akibat ketidakpastian perekonomian global.
Sementara, untuk Investasi seperti di Wiraraja Industrial Park ini telah mencapai USD800 juta atau sekitar Rp12 triliun dengan menciptakan lapangan kerja untuk 13 ribu orang. Banyak perusahaan juga telah berinvestasi di area industri perdagangan bebas ini.
"Di samping itu, saat ini sedang dilakukan hilirisasi pasir silica di area industri ini, yang membutuhkan energi yang besar, perlindungan lingkungan yang baik, serta pasar yang baik," jelasnya.
Airlangga juga mengumumkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan tersebut. Pembangunan PLTS ini telah diberikan fasilitas sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Selain itu, Indonesia juga sedang dalam pembicaraan dengan pihak Singapura untuk penggunaan dan ekspor energi ini ke Singapura." kata dia.
Baca Juga: Wacana Airlangga Jadi Cawapres, Golkar: Masih Sesuai Munas 2019 Hal ini diharapkan menjadi perubahan penting dalam sektor energi di Batam, terutama setelah memiliki Kawasan Ekonomi Khusus di Nongsa. Airlangga mengucapkan terima kasih karena Indonesia mampu bertahan dalam pertumbuhan ekonomi yang kuat, kepada semua pihak.
Ia menyebutkan ekspor dari kawasan industri Indonesia telah menjadi contoh yang baik dan memberikan kepercayaan bahwa rantai pasokan (supply chain) dari Indonesia dapat diandalkan setelah masa pandemi Covid-19. "Banyak negara kini melihat potensi Indonesia sebagai mitra yang handal dalam rantai pasokan," ungkap Airlangga.
Airlangga menyebutkan bahwa ini momen emas bagi Indonesia untuk merebut peran penting dalam rantai pasokan global. Indonesia telah menonjol di forum G20 dengan SDM yang berkompeten dan pekerja keras. Selain itu, sektor energi Indonesia juga dianggap berbiaya relatif rendah dan terkendali, terutama dalam penggunaan gas.
"Kini, yang diharapkan adalah peran regulator dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota untuk menciptakan iklim yang sehat bagi industri, sehingga mereka dapat beroperasi dengan baik," tutur Airlangga.
(nng)