floating-Taliban Kecam Laporan...
Taliban Kecam Laporan AS Tentang Meningkatnya Ancaman di Afghanistan
Taliban Kecam Laporan...
Taliban Kecam Laporan AS Tentang Meningkatnya Ancaman di Afghanistan
Selasa, 20 Juni 2023 - 00:30 WIB
KABUL - Taliban telah menolak laporan pengawas Amerika Serikat (AS) yang mengatakan kelompok bersenjata asing dan ancaman keamanan domestik telah meningkat di Afghanistan sejak kelompok itu mengambil alih negara itu dalam serangan kilat pada Agustus 2021.

“Kami sangat menolak propaganda SIGAR,” kata kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam sebuah pernyataan pada Minggu (18/6/2023) malam, seperti dikutip dari Al Jazeera. Ia mengacu pada Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR).

Baca juga: Taliban Tetapkan Hari Penarikan Pasukan AS Jadi Libur Nasional

“Emirat Islam di Afghanistan memiliki kendali penuh atas situasi tersebut dan tidak akan mengizinkan kelompok atau entitas mana pun untuk mengacaukan Afghanistan atau menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara lain mana pun,” kata Mujahid, menggunakan nama resmi pemerintahan Taliban.

Menurut Mujahid, SIGAR menyoroti dalam laporan terbarunya bahwa pemerintah Taliban menghadapi masalah keamanan yang serius dan meningkatnya kelompok bersenjata asing dan ancaman domestik di Afghanistan, yang mengakibatkan meningkatnya risiko bagi beberapa negara.

Juru bicara tersebut berpendapat, bahwa Afghanistan sekarang mengalami keamanan dan stabilitas yang belum pernah terlihat dalam 40 tahun.

Baca juga: Sejarah Keberadaan Taliban dan Tujuannya di Afghanistan

Dia menambahkan bahwa “tidak ada kelompok bersenjata asing yang aktif di Afghanistan” dan kelompok bersenjata ISIL (ISIS) telah sangat lemah dan hampir dihancurkan.

“Afghanistan bukanlah ancaman bagi siapa pun, tetapi sebaliknya, emirat Islam menginginkan hubungan yang baik dan konstruktif dengan komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat,” tutup pernyataan itu.

Taliban mengatakan telah menepati janji yang dibuat dalam Perjanjian Doha 2020 dengan AS untuk tidak mengizinkan kelompok bersenjata beroperasi di tanah Afghanistan.

Baca juga: Komandan Taliban Klaim Segera Taklukkan Iran, Ledek Presiden Raisi

Pakta tersebut menghasilkan penarikan pasukan asing pimpinan AS setelah 20 tahun perang dan pendudukan. Tetapi penarikan pasukan AS pada Agustus 2021 menyebabkan runtuhnya dengan cepat pemerintah dan militer Afghanistan yang didukung Barat dan kembali berkuasanya Taliban.

Taliban menuduh AS tidak menepati janjinya dengan melanjutkan isolasi diplomatik Afghanistan. ISIS sendiri telah menjadi ancaman terbesar bagi otoritas Taliban, mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan.

Ratusan orang tewas dan terluka, termasuk orang asing dan anggota komunitas minoritas Hazara, dalam serangan yang dilakukan oleh Negara Islam Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) dalam upaya melemahkan pemerintahan Taliban.
(esn)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Pendiri Ben & Jerrys...
Pendiri Ben & Jerry's Ditangkap karena Protes Perang Brutal Israel di Gaza
Mengejutkan, Rudal Houthi...
Mengejutkan, Rudal Houthi Nyaris Tembak Jatuh Jet Tempur Siluman F-35 dan F-16 AS
AS Kerahkan Kapal Selam...
AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Bersenjata 154 Rudal Tomahawk untuk Gertak China
Survei Persepsi Global...
Survei Persepsi Global Ungkap AS Kalah dari China
Jenderal Amerika: Perang...
Jenderal Amerika: Perang Ukraina Bisa Picu Konflik Militer Langsung AS-Rusia!