JAKARTA - Ekonomi dan perdagangan di kawasan
Asia-Pasifik diproyeksikan akan terus tumbuh dan berkembang. Salah satu penopang utama adalah sektor
usaha kecil menengah (UKM) .
Tak hanya mendorong tumbuh kembang UKM sebagai penggerak perekonomian, upaya menumbuhkan bibit
kewirausahaan di kalangan anak muda juga harus digiatkan, termasuk di negara-negara kepulauan seperti Indonesia dan negara-negara anggota AIS Forum.
Untuk itulah, Sekretariat Forum Negara-negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States Forum/AIS Forum) dan Melanesian Spearhead Group (MSG) menggelar program pelatihan Bluepreneur: Coastal Youth Community Training di Vanuatu, pada 15-17 Juni 2023.
Program yang digelar selama tiga hari ini sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan komunitas lokal terhadap ekonomi biru dan aktivitas maritim yang berkelanjutan, khususnya di wilayah pasifik.
Direktur Jenderal MSG, Leonard Louma, menyatakan optimismenya terhadap hasil kerja sama pertama antara AIS Forum dan MSG ini. “Dengan hangat saya menyambut seluruh peserta pelatihan Bluepreneur ini sebagai kolaborasi pertama antara Sekretariat AIS Forum dan MSG,” ujarnya, dikutip Selasa (20/6/2023).
“Saya berharap ini dapat membuka jalan kerja sama lainnya antara Sekretariat AIS Forum dan MSG untuk usaha-usaha bersama di masa depan,” imbuh Louma.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung di Port Vila, Vanuatu merupakan rangkaian dari pelaksanaan Pertemuan Pejabat Tinggi AIS Forum yang berlangsung pada 7 Juni 2023 di Suva, Fiji.
Kolaborasi dari Sekretariat AIS Forum dan MSG merupakan bagian dari peta jalan (roadmap) MSG untuk isu-isu terkait offshore fisheries management and sustainability (penangkapan ikan lepas pantai yang berkelanjutan) dan Program AIS Blue Hub dari AIS Forum yang menekankan pada penguatan kewirausahaan di bidang ekonomi biru.
“Bersama, kita perlu mengumpulkan dan saling menghubungkan modal dan keterampilan yang tersedia dan dibutuhkan oleh para wirausahawan di Pasifik, demi menguatkan eksposur pasar, keterampilan dalam berbisnis, dan keterampilan manajemen serta strategi bisnis,” kata perwakilan dari Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Sora Lokita.
Pelatihan tersebut mendatangkan pembicara dari Vanuatu, Papua Nugini, dan Indonesia. Selama tiga hari para peserta dibekali berbagai materi dari para pakar terkait dasar-dasar berbisnis, manajemen bisnis, perencanaan dan penetapan tujuan serta dampaknya terhadap SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), strategi pemasaran, dasar keuangan dan pembukuan untuk UMKM, serta sesi pengembangan untuk formulasi produk.
Baca juga: RI Kejar Target 1 Juta Wirausaha dari Kalangan Terdidik, Korea jadi Percontohan Riny Modaso dari Sekretariat AIS Forum menyatakan, pelatihan Bluepreneur ini dapat menjadi kunci sukses bagi masyarakat dan komunitas lokal untuk mengembangkan bisnis mereka di wilayah pasifik.
“Kunci sukses dalam berwirausaha adalah ketika mengetahui ide kita mungkin gagal, namun kita tidak pernah menyerah dan tidak berhenti untuk berinovasi dan mengubah ide-ide baru menjadi terwujud,” tandasnya.
Setelah pelatihan ini, para peserta diharapkan untuk bisa membangun sebuah bisnis atau usaha berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam di laut, seperti mendirikan startup di negara-negara wilayah pasifik, terutama di Vanuatu.
Baca juga: Kominfo Jadi Mak Comblang Startup dan Investor, Ini Syarat dan Cara Ikutannya Para wirausahawan ini diarahkan untuk membangun bisnis dengan pendekatan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, demi menciptakan mata pencaharian yang lebih baik, serta selaras dengan kestabilan dan keberlanjutan bisnis melalui pendekatan berbasis komunitas.
Untuk diketahui AIS Forum didirikan pada Konferensi Laut PBB pada 2017, dengan tujuan untuk menciptakan kolaborasi dan pembangunan yang konkret di negara-negara pulau dan kepulauan yang tersebar di samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik.
(ind)