WASHINGTON - Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo melemparkan pujian kepada
Australia atas keberaniannya menghadapi tekanan yang datang dari
China . Canberra memilih mendukung Washington setelah menyebut klaim maritim Beijing atas Laut China Selatan ilegal atau melanggar hukum internasional.
Berbicara saat melakukan konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne di Washington, Pompeo mengatakan Washington dan Canberra akan terus bekerja sama untuk menegaskan kembali aturan hukum di Laut China Selatan.
(
Baca juga: Australia Ancang-ancang Gabung AS untuk Manuver di Laut China Selatan )
Pada giliirannya, Payne menekankan bahwa hubungan Canberra dengan China adalah penting dan tidak ada niat untuk melukainya. "Tetapi, kami tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan Canberra," ucapnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (29/7/2020).
Sikap Australia yang tegas untuk membela kebebasan navigasi di Laut China Selatan muncul ketika China baru-baru ini melakukan latihan evakuasi di Beijing dan Shanghai, di mana papan iklan juga mempromosikan kesadaran sipil akan operasi pertahanan udara.
Sebelumnya, dalam sepucuk surat kepada PBB, misi permanen Australia menolak klaim Partai Komunis China atas pulau-pulau sengketa di kawasan perairan yang menjadi jalur perdagangan dunia. Klaim itu, menurut Canberra, tidak konsisten dengan hukum internasional.
(
Baca juga: Dilema Menormalkan Aktivitas Perkantoran )
"Pemerintah Australia menolak segala klaim oleh China yang tidak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, khususnya klaim maritim yang tidak mematuhi aturan tentang garis dasar, zona maritim dan klasifikasi fitur," bunyi surat tersebut.
Sementara itu, China telah mengirimkan pesan langsung sebagai tanggapan terhadap Australia yang menyatakan klaim Beijing di Laut China Selatan adalah ilegal. Beijing menuduh Canberra secara sembrono melakukan provokasi dan secara membabi buta mengikuti AS.
(esn)