floating-Wall Street Dibuka Galau,...
Wall Street Dibuka Galau, Investor Tunggu Sikap The Fed
Wall Street Dibuka Galau,...
Wall Street Dibuka Galau, Investor Tunggu Sikap The Fed
Senin, 18 September 2023 - 22:45 WIB
JAKARTA - Wall Street melemah malam ini Senin (18/9) menyusul tekanan terhadap saham-saham berkapitalisasi besar. Pelaku pasar masih menantikan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) koreksi 0,01 persen di 34.636,67, S&P 500 (SPX) melemah 0,12 persen di 4.445,17, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) tertekan 0,29 persen menjadi 13.668,01.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik Tipis Saat Inflasi AS Membara

Diketahui peningkatan imbal hasil (yield) surat utang AS di tengah ketidakpastian suku bunga membebani raksasa korporasi seperti Microsoft (NASDAQ:MSFT), Meta Platforms (NASDAQ:META) dan Alphabet (NASDAQ:GOOGL), sehingga mendorong saham mereka turun antara 0,1 % dan 0,3% dalam pra-perdagangan.

Begitu pula dengan saham chip Nvidia Corp (NASDAQ:NVDA), Broadcom (NASDAQ:AVGO), Lam Research (NASDAQ:LRCX), Qualcomm (NASDAQ:QCOM) dan Marvel Technology yang turun antara 0,4% dan 1,9%.

Rilis sejumlah data makro AS baru-baru ini menunjukkan adanya pemulihan ekonomi, sehingga meredakan kekhawatiran pasar mengenai potensi perlambatan ekonomi.

Namun, lonjakan harga energi global masih membayangi pasar, terutama berhubungan dengan kemungkinan inflasi yang masih tetap tinggi. Analis menilai hal ini bakal menjadi pertimbangan The Fed terhadap kebijakan suku bunganya.

"Kenaikan harga minyak telah menjadi perbincangan pasar, dan The Fed bakal mempertimbangkan hal ini," kata Founder Andersen Capital Management, Peter Andersen, dilansir Reuters, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik Tipis Saat Inflasi AS Membara

Indikator CME Group, FedWatch, masih membaca peluang cukup besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25% - 5,5% pada pertemuan mereka Rabu depan.

Lembaga keuangan seperti Goldman Sachs hingga J.P Morgan Asset Management juga memperkirakan bahwa tingkat suku bunga AS telah mencapai puncaknya.

"Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan angka inflasi dan ketenagakerjaan yang akan datang karena hal tersebut dapat berdampak kuat terhadap cara The Fed menutup tahun ini," pungkas Peter.
(nng)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%