WASHINGTON - Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengkritik keputusan
Hong Kong untuk menunda pemilihan umum (pemilu) hingga tahun depan. Dia mempertanyakan apakah warga Hong Kong akan pernah bisa memberikan suara lagi.
"AS mengutuk keputusan pemerintah Hong Kong untuk menunda pemilihan Dewan Legislatif satu tahun mendatang yang semula dijadwalkan berlangsung pada 6 September," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
(
Baca juga: Layanan MRT Diperpanjang saat Ganjil Genap Diberlakukan Lagi )
"Tidak ada alasan yang sah untuk penundaan yang begitu lama. Karena itu, kemungkinan Hong Kong tidak akan pernah lagi dapat memilih, untuk apa pun atau siapapun," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (2/8/2020).
Pompeo kemudian menyerang di Beijing untuk apa yang dia katakan adalah mencerca Deklarasi Bersama China-Inggris 1997 dan Hukum Dasar Hong Kong. Dia juga mendesak pihak berwenang Hong Kong untuk mempertimbangkan kembali penundaan atau mereka hanya akan menjadi kota lain di China.
“Kami mendesak otoritas Hong Kong untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Pemilihan harus diadakan sedekat mungkin dengan tanggal 6 September dan dengan cara yang mencerminkan keinginan dan aspirasi rakyat Hong Kong," ungkapnya.
(
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Tunda Pemilu Hingga Setahun, Oposisi Terpukul )
"Jika tidak, maka disayangkan Hong Kong akan melanjutkan perjalanannya menjadi hanya kota yang dikelola komunis di China," tukasnya.
(esn)