MAKASSAR - Dampak kekeringan akibat El Nino di Kota Makassar kian parah. Kekeringan meluas hingga delapan kecamatan. Pemkot Makassar menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan sejak 4 September 2023 lalu.

Berdasatkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar wilayah yang terdampak yakni Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamanrea, Kecamatan Panakukkang, Kecamaran Biringkanaya.

Kemudian Kecamatan Bontoala, Kecamatan Makassar, dan Kecamatan Manggala. ”Kekeringan meluas yang terdampak 8 kecamatan,” kata Kepala BPBD Kota Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga: El Nino Meningkat Lebih 50%, Potensi Kekeringan Makin Nyata

Menurut dia, sejak 4 september lalu, telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Dengan status tanggap darurat tersebut, Pemkot Makassar membuka akses berupa pendistribusian air bersih setiap hari ke warga yang terdampak kekeringan.

Hingga kini melakukan penyaluran air bersih ke masing-masing ribuan warga terdampak krisis air bersih dengan terus melakukan upaya suplai air bersih menggunakan mobil truk. ”Distribusi air bersih terus kami lakukan hingga kini,” ucapnya.

Berdasarkan data hingga hari ini, sebanyak 89.998 jiwa dari 26.998 kepala keluarga yang terdampak krisis air bersih akibat kekeringan tersebar di 8 Kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

BPBD setiap harinya menargetkan suplai air bersih sebanyak 125 ribu hingga 150 ribu liter air bersih kepada ribuan warga terdampak dengan asumsi 20 liter per jiwadi 322 titik lokasi penyaluran. ”Distribusi dilakukan hingga krisis air bersih ini berakhir,” tegasnya.