floating-Konflik Timur Tengah...
Konflik Timur Tengah Memanas, Wall Street Menguat Ditopang The Fed
Konflik Timur Tengah...
Konflik Timur Tengah Memanas, Wall Street Menguat Ditopang The Fed
Selasa, 10 Oktober 2023 - 22:07 WIB
JAKARTA - Indeks utama Wall Street menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (10/10). Pelaku pasar modal masih berhati-hati dalam mengambil posisi mereka di pasar modal seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Dow Jones Industrial Average menguat 0,29% menjadi 33.701,56, S&P 500 menanjak 0,1% di 4.344,03, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 0,15% di level 13.504,85.

Israel mengatakan pihaknya telah merebut kembali kendali terhadap perbatasan Gaza. Serangan udara menghujam daratan sengketa yang memantik perhatian dunia. Media Israel, dikutip dari Reuters, Selasa (10/10) mengklaim serangan organisasi militer Hamas telah menewaskan 900 orang, sementara balasan Israel telah menggugurkan 770 orang, menurut Departemen Kesehatan di Gaza.

Baca Juga: Wall Street Berakhir Merayap Naik Dibayangi Memanasnya Konflik Timur Tengah

Krisis geopolitik Timur Tengah membangkitkan kecemasan baru terkait potensi gangguan distribusi minyak mentah dunia. Kenaikan harga minyak beberapa waktu terakhir dikhawatirkan dapat membangkitkan inflasi. Peningkatan inflasi merupakan kabar buruk bagi bursa saham.

Pemberat juga datang dari kenaikan imbal hasil atau yield surat utang negara Amerika Serikat (Treasury). Diketahui US Treasury bertenor 10 tahun naik ke level tertingginya dalam 16 tahun terakhir, yang menandai aset safe-haven mulai diburu.

Kenaikan yield obligasi sekaligus memberi tekanan terhadap pasar ekuitas, seperti saham yang merupakan aset berisiko. Terlebih belum adanya dukungan sentimen makro, mendorong investor untuk 'wait and see'.

"Jika konflik tak kunjung henti, maka saya pikir akan berdampak banyak. Investor masih menunggu data inflasi pekan ini," kata Ekonom Spartan Capital, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga: Wall Street Dibuka Merana Terdampak Perang Israel vs Hamas

Angka inflasi masih tetap menjadi perhatian investor untuk mengukur kebijakan bank sentral atau Federal Reserve terhadap suku bunga. Lebih jauh, risalah rapat The Fed periode September juga merupakan fokus pasar saat ini.

Indikator FedWatch dari CME Group membaca peluang 86 persen The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan mereka pada pertemuan November mendatang. Sementara 72 persen percaya suku bunga tak berubah pada Desember.

Harapan investor saat ini adalah musim laporan keuangan perusahaan. Menjelang akhir minggu ini, bank-bank besar bakal merilis kinerja kuartalan mereka, seperti JPMorgan Chase (NYSE:JPM), Wells Fargo, dan Citigroup (NYSE:C). Kinerja positif sederet big caps perbankan bakal mendukung penguatan indeks.
(nng)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Jadi Presiden Uni Parlemen...
Jadi Presiden Uni Parlemen Negara OKI, Puan Janji Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza