BATAM - Di tengah lonjakan harga
beras, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyalurkan bantuan
beras kepada masyarakat di Kota Batam. Bantuan beras ini, merupakan bagian dari bantuan pangan Cadangan
Beras Pemerintah (CPP) tahap II.
Baca juga: Panen Raya di Indramayu, Jokowi: Kita Butuh Beras Ini agar Harga Turun Kegiatan penyaluran bantuan
beras tersebut, dilaksanakan di Fasum Batu Besar, Nongsa, Kota Batam. Bantuan
beras ini, menurutn Ansar merupakan bagian dari program pemerintah pusat untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Dilansir dari kepriprov.go.id, Ansar juga mengatakan, bantuan
beras ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah terdata namanya pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.
Baca juga: Pelecehan Seksual ke Polwan Diproses, AKBP AA Malah Dimutasi ke Polda Maluku Utara Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Kepri, sebanyak 70.384 kepala keluarga, dengan total
beras 211 ton. Setiap KPM mendapat 10 kg per bulan, selama tiga bulan, yakni September-November 2023. KPM yang terbanyak, adalah Kota Batam, yakni sebanyak 32.533 kepala keluarga.
"Ada juga bantuan
beras yang disalurkan langsung untuk tiga bulan. Yakni untuk masyarakat yang tinggal di pulau terpencil. Ini adalah program pemerintah, kita baru saja selesai pandemi Covid-19, dan kita dalam perbaikan ekonomi," ujar Ansar.
Baca juga: Kisah Benny Moerdani, Jenderal Kopassus yang Tersakiti hingga Banting Baret Merah Ansar juga mengucapkan terima kasih kepada Bulog dan PT Pos. Bulog ditugaskan untuk mengendalikan persediaan bahan pangan untuk masyarakat yang ada di seluruh Indonesia, sedangkan PT Pos membantu mendistribusikan bantuan
beras ke semua wilayah indonesia. "Bantuan pangan cadangan pemerintah ini adalah program Bapak Presiden," ungkapnya.
Di sela-sela penyerahan bantuan beras, Ansar juga menitipkan pesan kepada masyarakat untuk mendampingi anak-anak sekolah dengan baik, menjaga kesehatan dan agama, serta tidak menyerahkan tanggung jawab pendidikan kepada guru saja. "Karena mereka ini nanti penentu masa depan Kepri, dan kita butuh generasi yang berkualitas," katanya.
(eyt)