GRESIK - Situasi mencekam terjadi di kawasan Stadion Gelora Jaka Samudera Gresik, saat pecah
kerusuhan suporter, Minggu (19/11/2023) sore. Ribuan suporter berkaos kuning, dengan brutal melempari anggota polisi yang bersiaga di luar stadion.
Baca juga: Area Mata Fabio Grosso Dapat 13 Jahitan Buntut Serangan Oknum Suporter Marseille Terus mendapatkan serangan lemparan batu, pasukan polisi dari Polres Gresik yang telah bersiaga menggunakan tameng, berupaya menghalau para suporter. Bahkan, sejumlah anggota polisi terekam menembakkan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.
Dalam sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat gas air mata yang ditembakkan anggota polisi tersebut terlempar jauh hingga ke jalan raya di dekat stadion yang kondisinya tengah macet akibat
kerusuhan. Kondisi ini membuat para pengendara motor panik.
Baca juga: KA Probowangi Tabrak Minibus di Lumajang, 11 Orang Tewas Kerusuhan suporter ini pecah, saat berlangsung pertandingan Liga 2 mempertemukan tuan rumah Gresik United, dengan tamunya Deltras Sidoarjo. Diduga,
kerusuhan terjadi akibat kekalahan tim tuan rumah dari tim tamu dengan skor tipis 1-2.
Usai pertandingan ribuan suporter berkaos kuning, yang diduga merupakan suporter tuan rumah melakukan aksi pelemparan hingga mengenai petugas kepolisian yang tengah bersiaga. Lemparan tersebut dibalas petugas dengan menembakkan gas air mata.
Akibat
kerusuhan tersebut, Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Gresik, Kompol Andrea terluka parah di bagian wajah akibat terkena lemparan benda keras. "Sejumlah suporter dan polisi mengalami luka-luka dalam
kerusuhan ini," ujar petugas medis, Wahyu.
Baca juga: Membanggakan! Anak Petani Tunanetra Mampu Jadi Sarjana di Universitas Sam Ratulangi Manado Media Officer Gresik United, Deni Ali Setiono mengatakan, ada puluhan suporter yang terluka akibat lemparan batu, dan sesak napas akibat gas air mata. "Para korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik, Rumah Sakit Petrokimia, dan Rumah Sakit Ibnu Sina," tuturnya.
Kerusuhan di luar stadion usai pertandingan Liga 2 tersebut, terjadi hampir satu jam lamanya. Para suporter yang sebelumnya bertindak brutal dengan melakukan aksi pelemparan, akhirnya bisa di halau ke luar kawasan stadion.
(eyt)